SOLOPOS.COM - Gojek Traveloka Liga 1 (Twitter)

Liga 1 diminati oleh klub asal Brunei Darussalam.

Solopos.com, JAKARTA – Kualitas Liga 1 sebagai kompetisi kasta tertinggi di Indonesia tampaknya mulai diakui tim-tim dari negara lain. Buktinya, klub asal Brunei, DPMM FC, mengaku tertarik untuk turut serta berpartisipasi di Liga 1.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelum mengungkapkan ketertarikannya bermain di Liga 1, DPMM FC sendiri terdaftar sebagai peserta S-League atau Liga Singapura. Masalahnya, S-League baru saja membuat perubahan regulasi untuk meningkatkan level sepak bola negara mereka.

Federasi Sepak Bola Singapura (FAS) tengah merencanakan regulasi untuk memperbanyak stok pemain muda lokal mereka. Nantinya, setiap klub di S-League wajib mendaftarkan pemainnya minimal 19 dan maksimal 25 pemain. Jika klub memiliki 22 pemain, klub tersebut wajib memiliki enam pemain Singapura U-23. Sisanya pun tidak boleh dari usia 30 tahun. Dan jika sebuah klub ingin memiliki lebih dari 25 pemain, mereka hanya boleh merekrut pemain U-23. S-League juga hanya boleh memiliki dua pemain asing di setiap klub.

“DPMM berharap bisa bermain di Liga 1. S-League musim 2018 hanya mengizinkan dua pemain asing [di setiap klub],” tulis pernyataan DPMM di situs resmi klub seperti dilansir Liputan6.com, Kamis (21/12/2017).

Kabar ketertarikan DPMM bermain di Liga 1 pun sudah sampai di telinga Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha. Menurut wanita berusia 31 tahun itu, pembicaraan mengenai ketertarikan DPMM sudah terjadi sejak ada acara FIFA di Hongkong.

“Waktu itu sempat ada pembicaraan intim dari Brunei ke kami. Nah itu kita lihat seperti apa karena kompetisi kita profesional, ada promosi dan degradasi. Tak seperti kompetisi di sana yang kecil dan sedikit,” kata Tisha di Jakarta.

DPMM sendiri sudah tercatat sebagai sebagai klub yang kerap berpindah-pindah kompetisi. Mereka juga sempat tampil di divisi dua Liga Malaysia [Malaysia Premier League]. Sejak 2009, mereka gabung ke S-League dan tampil sebagai juara pada edisi 2015.

PSSI, menurut Tisha, ingin melihat seperti apa visibilitas mereka untuk ikut serta. “Apakah kami akan buatkan line atau tidak sama sekali. Jadi kita lebih ke arah pertimbangan secara teknisnya, mungkin atau tidak mungkin.”

Pembicaraan mengenai skenario ini pun sudah dilakukan Federasi Sepak Bola Brunei (NFABD) dengan PSSI. Namun, pembicaraan tersebut baru bersifat informal. Dari hal itu, PSSI mengetahui bahwa kualitas kompetisi di Indonesia sangat dihargai negara tetangga.

“Pertimbangannya karena level kompetisi di Indonesia itu tinggi. Dan mereka ingin bergabung di kita untuk itu. Karena melihat kompetitif yang sangat tinggi, animo quality of play-nya yang baik, dan juga merupakan suatu development yang oke bagi mereka. Itu sama saja [Liga 1] keren,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya