Solopos.com, KLATEN — Pemkab Klaten terus menambah jumlah tempat isolasi terpusat untuk warga terkonfirmasi positif Covid-19. Ada dua tempat yang disiapkan yakni GOR Gelarsena dan Gedung Pusdik Satpam di Jogonalan.
Sebelumnya, sudah ada dua tempat isolasi terpusat yakni Edotel dan Rumah Retret Panti Semedi. Informasi yang diperoleh Solopos.com, GOR Gelarsena Klaten mampu menampung sekitar 100 orang.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Sedangkan tempa satunya adalah Pusat Pendidikan (Pusdik) Satpam di tepi jalan raya Solo-Jogja, Desa Karangdukuh, Kecamatan Jogonalan. Tim Ahli Satgas Penanganan Covid-19 Klaten, Ronny Roekmito, mengatakan kapasitas tempat tidur di Pusdiklat Satpam cukup besar.
Baca Juga: Alhamdulillah! 61 Karyawan Pabrik Garmen di Prambanan Klaten Sembuh dari Covid-19
“Kapasitasnya hampir sama dengan GOR bisa menampung hingga 98 tempat tidur. Saat ini masih terus dipersiapkan,” kata Ronny saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (6/7/2021).
Terkait persiapan GOR Gelarsena Klaten untuk tempat isolasi terpusat, Ronny mengatakan segera ada penambahan fasilitas seperti pembuatan bilik-bilik hingga penambahan sarana dan prasarana lain. Rencananya, GOR Gelarsena khusus untuk pasien Covid-19 laki-laki.
Sedangkan Rumah Retret Panti Semedi Klaten digunakan untuk tempat isolasi khusus pasien Covid-19 perempuan. Lokasi GOR dan panti semedi berdekatan, hanya terpisahkan Jl Veteran did Kecamatan Klaten Utara.
Baca Juga: Waduh! Kasus Covid-19 di Klaten Selatan Tertinggi dalam 3 Hari Terakhir
Tempat Isolasi Terpusat Tingkat Kecamatan
Terkait kondisi tempat isolasi terpusat yang sudah difungsikan, Ronny menjelaskan Hotel Edotel kini sudah penuh terisi 28 pasien Covid-19 per Senin (5/6/2021). Rumah Retret Panti Semedi Klaten juga sudah terisi pasien Covid-19 tanpa gejala. “Panti Semedi itu bagian depan sudah penuh, ada 35 tempat tidur [dari total kapasitas 60 tempat tidur],” jelasnya.
Mengenai tempat isolasi terpusat tingkat kecamatan wilayah Klaten, Ronny menuturkan masih terus proses persiapan. Masing-masing camat sudah diminta gotong royong dengan berbagai unsur untuk menyiapkan tempat isolasi bagi pasien Covid-19 tanpa gejala di masing-masing wilayah.
Tempat isolasi terpusat disiapkan untuk memudahkan pengawasan bagi pasien yang menjalani isolasi mandiri. “Kekurangan terbesar pada sarana dan prasarana. Camat sudah bergotong royong dengan kades bisa menyumbangkan sarana terutama alas tidur,” jelasnya.
Baca Juga: 24 Warga Isoman, Pemdes Drono Klaten Pakai WAG untuk Jaga Tangga
Mengenai ketersediaan oksigen, Ronny juga mengatakan masing-masing tempat isolasi terpusat kecamatan sudah ia minta melengkapi fasilitas tersebut termasuk oksimeter (pengukur kadar oksigen dalam darah).
Fasilitas itu perlu ada agar bisa memberikan pertolongan darurat ketika pasien secara tiba-tiba mengalami desaturasi (kekurangan oksigen dalam darah).
Suplai Sembako
“Sudah kami analisis bahwa peningkatan kematian [pasien Covid-19] salah satunya karena desaturasi. Untuk tabung oksigen memang kami imbau semua Kades bisa membeli tabung oksigen dan oksimeter menggunakan dana 8 persen [dana desa],” katanya.
Baca Juga: Mensos Risma Diam-Diam Datang Ke Pemkab Klaten, Hanya 10 Menit Lalu Pergi Lagi
Beberapa tempat isolasi terpusat yang disiapkan pemerintah kecamatan di Klaten saat ini mulai terisi pasien Covid-19 tanpa gejala seperti di Kecamatan Prambanan yang memanfaatkan gedung Graha Wisata.
“Sekarang kami dorong lagi. Mereka yang isolasi di rumah diupayakan bisa menempati tempat isolasi terpusat. Karena memang sudah menjadi keputusan rapat, mereka yang isolasi mandiri di rumah tidak akan mendapatkan suplai sembako dari kabupaten karena sudah difokuskan untuk menyuplai sembako di tempat isolasi terpusat,” jelasnya.
Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com, jumlah total tempat isolasi terpusat di Klaten kini mencapai 21 lokasi. Total kapasitas tempat tidur di puluhan tempat isolasi terpusat itu sebanyak 837 tempat tidur.
Sebelumnya, Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan penambahan tempat isolasi terpusat terus diupayakan menyusul lonjakan kasus Covid-19. Mulyani menjelaskan GOR Gelarsena disiapkan untuk tempat isolasi terpusat lantaran kelayakan lokasi yang jauh dari permukiman.