SOLOPOS.COM - Alun-Alun Klaten. (youtube)

Solopos.com, KLATEN – Kondisi Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, saat ini sedang tidak baik-baik saja akibat pandemi Covid-19. Buktinya peringatan Hari Jadi ke-217 Klaten bakal digelar secara sederhana menyusul kasus Covid-19 di Kabupaten Bersinar masih fluktuatif.

Pada peringatan tahun ini, pemkab mengangkat tema terkait Covid-19. Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan pada peringatan hari jadi ke-217, pemkab mengangkat tema Makarya Kanthi Legowo Sinarthan Pandhongo Amrih Corona Enggal Sirna.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Artinya, bekerja dengan ikhlas disertai doa agar Covid-19 bisa segera sirna,” kata Mulyani saat ditemui di Pendopo Pemkab Klaten, Selasa (27/7/2021).

Mulyani mengatakan pada peringatan Hari Jadi Klaten yang jatuh pada Rabu (28/7/2021), kondisi Klaten sedang tidak baik-baik saja. Klaten pada pekan ini masih berada pada zona merah risiko penularan Covid-19.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Terekam CCTV Maling Sepeda Lipat di Grogol Sukoharjo, Residivis Asal Klaten Dibekuk Polisi

Meski angka kesembuhan tinggi serta penambahan cenderung melandai, angka kasus Covid-19 masih fluktuatif. Belum lagi angka kematian pasien Covid-19 di Kabupaten Bersinar cukup tinggi.

Atas kondisi itu, Mulyani kembali mengajak berbagai pihak untuk bersama-sama membantu menangani pandemi Covid-19. Salah satunya dengan menerapkan protokol kesehatan ketat dan mematuhi ketentuan pembatasan yang diberlakukan sebagai upaya untuk memutus mata rantai penularan.

Sebagai informasi, ada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diterapkan beberapa waktu terakhir. Mulai dari PPKM mikro, PPKM darurat, hingga PPKM level 4 yang kini diperpanjang hingga 2 Agustus 2021.

“Kondisi Klaten saat ini sedang tidak baik-baik saja. Makanya kami mengajak seluruh jajaran dan warga bergotong royong bersama mematuhi apa yang menjadi kebijakan pemerintah mulai dari PPKM mikro, PPKM darurat, dan PPKM level 4,” kata dia.

Baca juga: Kematian Pasien Corona di Soloraya Tinggi, BNPB: Butuh Perhatian Khusus

Mulyani mengakui pembatasan yang diberlakukan berdampak ke sektor ekonomi di berbagai tingkatan. Namun menurutnya keputusan ini mesti diambil dan diterapkan untuk menyelamatkan Klaten.

“Kalau kita abai, nyawa akan menjadi taruhan. Yang penting saat ini kondisi kesehatan dan keselamatan Klaten. Baru setelah itu tertangani, kita bangkit bersama memulihkan ekonomi Klaten. Butuh kerja sama seluruh elemen di Klaten agar Covid-19 ini segera sirna,” jelas dia.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Klaten, Ronny Roekmito, mengatakan peringatan Hari Jadi Klaten tahun ini digelar sederhana, Rabu (28/7/2021). Peringatan digelar di Pendopo Pemkab Klaten dengan tamu terbatas yakni bupati/wakil bupati, Forkompinda, serta kepala OPD. Sementara, Forkompincam mengikuti peringatan secara virtual dari kantor kecamatan.

“Konsepnya kami bikin sesederhana mungkin. Kami hanya menggelar tumpengan di pendopo diikuti yang di kecamatan yang juga menggelar tumpengan. Acaranya simpel diawali dengan berdoa kemudian sambutan bupati. kemudian pemotongan tumpeng di pendopo diikuti pemotongan tumpeng di kecamatan. Tumpeng diserahkan ke Ketua DPRD sebagai wakilmasyarakat dan perwakilan sukarelawan. Di kecamatan tumpeng diserahkan ke tokoh masyarakat dan sukarelawan. Kemudian ada ziarah ke Makam Kiai Mlati dan makam bupati pertama di Makam Kajoran dengan peserta sangat terbatas,” kata Ronny.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya