SOLOPOS.COM - Ilustrasi Hujan Deras Angin Kencang Genangan Air (Detik.com)

Solopos.com, KLATEN – Kabupaten Klaten menjadi salah satu daerah di Jawa Tengah yang sudah memasuki musim awal penghujan. Warga diwanti-wanti untuk melakukan upaya antisipasi kejadian bencana.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Nur Tjahjono Suharto, mengatakan Klaten sudah memasuki awal musim penghujan berdasarkan prediksi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Memang sesuai prediksi dari BMKG, Klaten masuk dalam salah satu wilayah di Jawa Tengah yang sudah memasuki musim awal penghujan. Seperti cuaca akhir-akhir ini, Klaten sudah mulai hujan,” jelas Nur saat dihubungi Solopos.com, Rabu (23/9/2021).

Baca juga: Terdampak Tol Solo-Jogja di Klaten, Yoni Ternyata Simbol Seks

Potensi bencana ketika memasuki awal musim hujan seperti banjir, tanah longsor, hingga angin puting beliung. Banjir kerap terjadi di daerah-daerah yang berada di tepian sungai terutama di alur Kali Dengkeng. Kondisi itu seperti di sejumlah daerah di Kecamatan Cawas dan Bayat.

Nur menjelaskan BPBD mulai melakukan upaya kesiapsiagaan terhadap ancaman bencana. Persiapan itu seperti mulai dari persiapan peralatan dan perlengkapan serta berkoordinasi dengan para sukarelawan dan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD.

“Kemudian kami koordinasikan terkait penyusunan dan implementasi standar operasional presedur penanganan bencana hidrometeorologi untuk meminimalisasi dampak yang mungkin akan timbul ketika ancaman bencana benar-benar terjadi,” jelas dia.

Baca juga: Memasuki Musim Hujan, Waspadai Penyakit Ini di Wonogiri

Salah satu pegiat Komunitas Sekolah Sungai Klaten, Dika Suryono, mengatakan komunitas sungai masih rutin menggulirkan kegiatan pembersihan alur sungai di wilayah masing-masing. Terutama komunitas yang bergerak di sungai-sungai yang menjadi hulu Kali Dengkeng.

Dika menuturkan selama ini kegiatan bersih sungai yang rutin digulirkan komunitas bermanfaat untuk mengurangi tumpukan sampah di badan sungai. Di Klaten ada 34 Komunitas Peduli Sungai serta sukarelawan sungai.

“Kegiatan dari komunitas banyak manfaatnya terutama untuk mengurangi sampah di sungai terutama bambu dan biasanya memasuki hujan kali pertama itu akan terjadi aliran sampah baik sampah bambu diikuti sampah rumah tangga,” kata Dika.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya