SOLOPOS.COM - Luncuran material vulkanik Gunung Merapi terlihat dari Ngemplak, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (1/11/2021). (Antara/Hendra Nurdiyansyah)

Solopos.com, KLATEN – Delapan tahun lalu, tepatnya pada 18 November 2013, Gunung Merapi mengalami erupsi. Ribuan warga di sekitar Gunung Merapi sempat mengungsi dan sejumlah sekolah juga diliburkan.

Solopos.com edisi Senin (18/11/2013) mengabarkan Kepala Desa Sidorejo, Kemalang, Klaten, kala itu, Jemakir, di wilayahnya yang berjarak sekitar 4 kilometer dari Gunung Merapi, terdengar suara gemuruh Gunung Merapi sekitar pukul 05.00 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Suara gemuruh tersebut berlangsung selama kurang lebih 15 menit. Suara gemuruh tersebut kemudian disusul suara letusan besar dan beberapa kali ledakan.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Jalur Evakuasi Rusak Jadi Kendala Kewaspadaan Warga dari Erupsi Merapi

“Seketika warga langsung mengungsi ke tempat yang lebih aman,” jelas Jemakir.

Ribuan warga yang mengungsi tersebut antara lain berasal dari Desa Deles, Petung, Ngemplak, Karangbutan, Dadaban mengungsi ke sejumlah titik pengungsian di Desa Sidorejo, Kemalang. Setelah situasi dirasa aman, warga tersebut kemudian kembali ke rumah masing-masing pada sekitar pukul 06.00 WIB.

Masih menurut Jemakir, meski demikian ada sejumlah sekolah di wilayahnya yang terpaksa meliburkan aktivitas belajar mengajar seperti SDN Sidorejo 1, SDN Sidorejo 2 dan SMP N 2 Kemalang. Sekolah-sekolah tersebut berlokasi sekitar 5 kilometer dari Gunung Merapi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya