SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Klaten (Solopos.com)--Perhelatan Klaten Expo yang digelar dalam rangka memeriahkan hari jadi Kabupaten Klaten ke-207 di Alun-alun menuai kritik pedas dari warga setempat.

Pasalnya, perhelatan yang digelar selama 10 hari yakni mulai 13-23 Juli 2011 itu minim menampilkan produk lokal yang menjadi unggulan masing-masing daerah seperti pada perhelatan Klaten Expo pada tahun lalu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Mestinya Klaten Expo itu dijadikan ajang untuk mempromosikan aneka produk lokal yang menjadi unggulan masing-masing daerah. Dengan begitu, para pelaku industri kecil itu bisa menikmati hasil dari promosi itu. Kalau hanya produk-produk barang modern, di manapun kita mudah dapatkan itu, tidak harus ke Klaten Expo,” kata Joko Suhendro, 41, warga Sumber, Trucuk, Kamis (14/7/2011).

Hal senada juga dikemukakan, Endang S, 40, salah seorang pengunjung Klaten Expo. Menurutnya, perhelatan Klaten Expo berbeda jauh dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun sebelumnya, Klaten Expo selalu menampilkan aneka produk unggulan dari masing-masing daerah. Beberapa produk unggulan yang biasa ditampilkan dalam Klaten Expo pada tahun-tahun sebelumnya meliputi kerajinan batik dan lurik dari Pedan, Bayat, dan Cawas; kerajinan mebel dari Trucuk dan Caper; garmen dari Wedi; kerajinan logam dari Ceper; dan aneka produk makanan seperti mi suun dari Ngawen dan Tulung; peyek cethol dari Gantiwarno, dan lain-lain.

“Saya sudah muter-muter ke semua stan, tetapi saya tidak menemukan aneka produk unggulan seperti pada tahun lalu. Klaten Expo kali ini tidak ada bedanya dengan pasar malam biasa,” urai warga Ngingas, Klaten Utara ini.

Baik Joko maupun Endang mengaku kecewa dengan perhelatan Klaten Expo tahun ini. Menurut keduanya, Klaten Expo digelar setahun sekali dalam rangka memeriahkan perayaan hari jadi Kabupaten Klaten. Akan tetapi, hanya pengusaha-pengusaha bermodal besar yang memperoleh keuntungan dari ajang Klaten Expo ini. “Komitmen Pemkab Klaten dalam memperjuangkan nasib pelaku usaha mikro kecil menengah perlu dipertanyakan,” urai Joko.

(mkd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya