SOLOPOS.COM - Veteran dan tamu undangan berkumpul di Istana Parnaraya, Sidoharjo, Wonogiri, Rabu (16/8/2017). (Ahmad Wakid/JIBI/Solopos)

Solopos.com, WONOGIRIKabupaten Wonogiri dan Kabupaten Klaten ternyata sama-sama memiliki “Istana Negara”. Ukuran “Istana Negara” di Wonogiri dan Klaten jauh lebih kecil dibandingkan dengan Istana Negara asli di Jakarta.

“Istana Negara” di Wonogiri terletak di Dusun Kebonagung RT 003/RW 001, Desa Kebonagung, Sidoharjo. Gedung mewah itu milik pengusaha sukses asal Sidoharjo, Suparno, 47.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Di Wonogiri, identitas bapak dua anak itu lebih dikenal sebagai Parnaraya yang merupakan nama tempat usaha batiknya di kecamatan setempat. Karena itu, Suparno menamakan bangunan itu dengan Istana Parnaraya.

Pengusaha yang mengawali usaha di bidang pelumas kendaraan itu mendirikannya sejak 2015 lalu. Proses pengerjaan bangunan sudah mencapai 90 persen memasuki pertengahan 2017.

Pesawat jet bekas pakai terparkir di tempat wisata Istana Parnaraya, Dusun/Desa Kebonagung, Sidoharjo, Wonogiri, Senin (8/10/2019). (Solopos/Rudi Hartono)
Pesawat jet bekas pakai terparkir di tempat wisata Istana Parnaraya, Dusun/Desa Kebonagung, Sidoharjo, Wonogiri, Senin (8/10/2019). (Solopos/Rudi Hartono)

Kompleks istana terdiri atas empat bangunan, yakni bangunan utama Istana Parnaraya seluas kurang lebih 200 meter persegi dengan tinggi lebih dari 12 meter. Interior Istana Parnaraya dilengkapi kursi dan meja kayu mewah, lukisan orang tua dan penari Bali, dan seperangkat alat elektronik canggih.

Baca Juga: Sempat Viral! Ini Potret Indahnya Wisata yang Dijuluki “Istana Negara” di Wonogiri

Kafe

Di belakangnya terdapat bangunan berukuran 6 m x 15 m yang sedianya akan dijadikan studio film biografi dan museum karya usaha Suparno. Di sisi kirinya ada bangunan 20 m x 8 m menyatu dengan musala. Bangunan itu akan dijadikan kafe yang diberi nama Kafe Cah Tukang Dolan (CTD). Bangunan lainnya adalah garasi mobil dan sepeda motor.

“Akan saya resmikan 17 Agustus mendatang. Nantinya tempat ini akan menjadi tempat saya dan istri menikmati hari tua. Sekarang saya masih merantau di Jakarta bersama keluarga. Tapi saya masih sering pulang ke Wonogiri setidaknya sebulan sekali,” kata Suparno, saat ditemui Solopos.com, Rabu (28/6/2017).

Terpisah, “Istana Negara” di Klaten berlokasi di Desa Pokak, Kecamatan Ceper, Kabupaten Bersinar. Lokasi ini berada di kompleks rumah salah seorang anak dari Mbah Lurah di Pokak, yakni Wahyu Dermawan (penggagas bangunan sekaligus berprofesi sebagai pengembang alias developer). Lokasi Istana Negara mini itu tak jauh dari perlintasan rel Kereta Api (KA) Mbah Ruwet, yakni perlintasan rel KA dengan palang pintu manual.

istana negara pokak klaten
Kades Pokak, Sutjiati, berpose di depan Istana Negara mini di Desa Pokak, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Jateng, Selasa (7/7/2020). (Solopos.com/Ponco Suseno)

“Istana Negara” di Pokak, Ceper, Klaten dilengkapi dengan sejumlah pilar yang menjulang tinggi. “Istana Negara” dicat dengan dominasi warna putih. Di bagian depan dilengkapi tiang bendera.

Meeting Room

“Istana Negara” di Pokak berukuran kurang lebih 20 meter X 8 meter. “Istana Negara” ini diproyeksikan sebagai meeting room bagi pengunjung di Griya Mbah Lurah. “Istana Negara” akan dilengkapi dengan air conditioner (AC) dan fasilitas pendukung meeting lainnya.

Baca Juga: Instagramable! Ada Istana Negara Mini di Pokak Klaten, Ayo Selfie!

Pemilik sekaligus istri dari Wahyu Dermawan, Andrina Cahyaningrum, 46, mengatakan pembangunan “Istana Negara” dimulai pada 2016 dan selesai pada 2020. Tukang bangunan yang membangun juga dari Desa Pokak.

“Bahan bangunan juga dari sini. Total anggaran yang dibutuhkan senilai 200 juta. Nanti masih dilengkapi dengan fasilitas pendukung lainnya,” katanya saat ditemui Solopos.com, di rumahnya di Pokak, Ceper, Klaten, Selasa (7/7/2020).

Andrina mengatakan keberadaan “Istana Negara” itu menjadi upaya menarik pengunjung di Griya Mbah Lurah. Di lokasi tersebut menyediakan kopi, aneka makanan, minuman, serta bisa dipakai untuk meeting room, pernikahan, dan lainnya.

Selain Istana Negara mini, manajemen Griya Mbah Lurah Pokak, Klaten juga membangun pelataran Candi Ratu Boko mini, fasilitas outbond, kolam renang, sarana olahraga, dan lainnya.

“Agar menarik, kami harus membiki spot foto yang menarik. Di samping itu, harus ada gimmick yang unik juga agar instagramable,” kata Andrina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya