SOLOPOS.COM - Klaster Tarawih di Sambirejo Sragen Meluas, 1 RT Lockdown. (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN – Jumlah warga yang terpapar Covid-19 di klaster tarawih di wilayah Desa/Kecamatan Sambirejo, Sragen, bertambah menjadi 21 orang per Kamis (6/5/2021) malam. Saat ini Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen masih hasil swab test atas 22 orang murid TPA di desa setempat.

Perkembangan kasus Covid-19 tersebut diungkapkan Kepala DKK Sragen dr. Hargiyanto saat ditemui wartawan di kantornya, Jumat (7/5/2021) siang. Hargiyanto menerangkan klaster tarawih hanya meliputi satu dukuh saja.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dia menerangkan awalnya menemukan satu orang imam masjid yang terpapar positif Covid-19. Dari satu orang itu dikembangkan lewat tracing dan menemukan dua orang kontak erat yang positif Covid-19 dari keluarganya.

Baca juga: 78 Ekor Anjing yang Gagal Diselundupkan Warga Sragen ke Solo Awalnya Mau Dibuat Sengsu

Hargiyanto menerangkan dari tiga kasus klaster tarawih di Sambirejo itu dikembangkan lagi dan menemukan sembilan orang positif Covid-19. Dari sembilan dikembangkan lagi untuk tracing, dan hasilnya ditemukan sembilan kasus baru lagi pada Kamis malam.

“Total di klaster tarawih itu ada 21 orang. Masyarakatnya sudah memahami sehingga mereka mau dikarantina mandiri di Technopark. Puluhan orang itu sudah dikarantina di Technopark. Total yang di-tracing itu ada 40-an orang. Sekarang tinggal 22 orang yang belum keluarga hasil tesnya, ya mereka anak-anak TPA,” ujar Hargiyanto.

Hargiyanto menerangkan Pemerintah Desa Sambirejo sudah membatasi ruang gerak masyarakat di lokasi klaster tarawih itu. Dia menjelaskan yang ada gejala ringan langsung ditangani dan yang gejala sedang dibawa ke rumah sakit. Kalau di dukuh lainnya di Sambirejo, ujar dia, hanya satu orang dan tidak menjadi klaster.

Baca juga: Klaster Tarawih di Sambirejo Sragen Meluas, 1 RT Lockdown

Kepala Desa/Kecamatan Sambirejo, Suparjo Jojon, mengatakan Satgas Desa bersama puskesmas selalu mengecek terus dan tidak henti-hentinya untuk sosialisasi kepada warga. Dia bersyukur warga bisa mamahami dan menurut dengan aturan.

“Untuk bantuan sembako selama lockdown diberikan kepada 15 keluarga yang anggota keluarganya positif dan melakukan isolasi mandiri. Setiap keluarga diberi bantuan jatah hidup senilai Rp350.000 per keluarga,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya