SOLOPOS.COM - Sejumlah orang warga Desa Paulan dan Gawanan menjalani tes swab PCR Covid-19 di Pustu Ngasem, Kecamatan Colomadu pada Senin (14/6/2021). (Istimewa/Dokumentasi Warga Gawanan)

Solopos.com, KARANGANYAR – Warga dua desa di Kecamatan Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, menjalani tes swab akibat menjadi kontak erat kasus penularan Covid-19 klaster masjid di Paulan.

Warga kedua desa tersebut, yakni Desa Paulan dan Desa Gawanan menjalani tes swab PCR Covid-19 di puskesmas pembantu (Pustu) Ngasem, Kecamatan Colomadu, Senin (14/6/2021).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Beberapa orang menjadi kontak erat klaster masjid di Desa Paulan karena melaksanakan salat berjamaah di masjid tersebut.

Baca juga: Kronologi Muncul Covid-19 Klaster Masjid di Paulan Karanganyar

Ketua RT 002/RW 012, Dukuh Gawanan Barat, Desa Gawanan, Alvari Kunto Prabowo, 42, mengatakan dia bersama istri dan seorang anaknya menjalani tes swab PCR Senin pukul 08.15 WIB.

Dia mengaku didatangi takmir salah satu masjid di Desa Paulan pada Sabtu (12/6/2021). Takmir tersebut menjelaskan kepada Alvari bahwa masjid di Desa Paulan ditutup karena takmir dan beberapa orang jemaah masjid terkonfirmasi positif Covid-19.

“Saya warga Gawanan, tapi salat di masjid [sebut nama dua masjid di Desa Paulan yang ditutup sementara] itu setiap hari. Saya diminta ikut tes swab PCR Covid-19 dan menghubungi bidan Desa Paulan. Senin ini saya tes swab PCR membawa fotokopi [Kartu Keluarga] KK dan [Kartu Tanda Penduduk] KTP tiga lembar,” katanya saat berbincang dengan Solopos.com melalui sambungan telepon, Senin.

Baca juga: Keren! Ini Produk Perusahaan Serat Terbaik Hindia Belanda di Wonogiri

Dia menceritakan bertemu dengan sejumlah jemaah yang sering salat di dua masjid di Desa Paulan itu saat menjalani tes swab PCR Covid-19 di Pustu Ngasem.

“Yang saya tahu, ada takmir masjid yang ditutup kali pertama itu [masjid di tepi jalan Karanganyar-Solo] menjadi imam dan khatib di masjid lain [dekat SD]. Ternyata dia positif Covid-19. Sekarang, masjid lain [di dekat SD] itu juga ditutup,” tutur dia.

Isolasi Mandiri

Alvari menuturkan kondisinya beserta keluar sehat atau tidak bergejala. Setelah tes swab PCR Covid-19, dia harus menjalani isolasi mandiri di rumah sembari menunggu hasil tes swab PCR Covid-19.

Ditanya penerapan protokol kesehatan (prokes) di dua masjid itu, Alvari menyampaikan takmir masjid menerapkan prokes secara ketat. Takmir masjid di Paulan itu, katanya, tidak segan menegur orang yang hendak salat tetapi tidak mengenakan masker.

“Orang datang tidak memakai masker itu diingatkan untuk pakai. Kalau tidak bawa, langsung diberi. Ada beberapa orang yang datang memakai masker, tetapi masker diturunkan saat hendak salat. Soal itu kembali kepada keyakinan masing-masing. Takmir masjid juga menerapkan jaga jarak saat salat berjemaah,” ujar dia.

Baca juga: Warga Kedawung Ditemukan Meninggal di Persawahan Karangmalang Sragen, Diduga Kepeleset

Menindaklanjuti kasus tersebut, Alvari mengaku sudah berkoordinasi dengan Bayan Gawanan Barat untuk melakukan penyemprotan disinfektan di wilayah perbatasan Desa Paulan dengan Desa Gawanan. Permohonan tersebut ditindaklanjuti.

Alvari menyampaikan pemerintah Kecamatan Colomadu menggandeng sukarelawan Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Muhammadiyah melakukan penyemprotan disinfektan pada Senin siang.

“Ini tadi sudah disemprot disinfektan. Penyemprotan di kawasan Desa Gawanan yang berbatasan dengan Desa Paulan,” tandasnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya