SOLOPOS.COM - Ilustrasi persebaran virus corona pemicu Covid-19 di udara. (Bisnis)

Solopos.com, SOLO -- Klaster keluarga asal Kelurahan Bumi, Kecamatan Laweyan, Solo, menjadi salah satu kasus yang menonjol dalam catatan Satuan Petugas atau Satgas Penanganan Covid-19 Solo.

Total kasus dalam klaster itu berjumlah sembilan orang dari total 14 orang yang menjalani uji swab. Ekor atau rantai kasus ini cukup panjang karena keluarga itu sempat menggelar acara yang melibatkan anggota keluarga, kerabat, dan rekan-rekan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Wali Kota Solo yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan klaster keluarga tersebut muncul setelah induk kasus menjalani perawatan di rumah sakit (RS) karena positif Corona.

Dosen FH UNS Solo Meninggal Positif Covid-19, Begini Kronologinya Menurut Rektor

Petugas kesehatan kemudian melakukan tracing kontak pada klaster Covid-19 keluarga asal Bumi, Solo, itu. Tracing awal mendapati ada sembilan kontak erat dan dekat yang ikut tertular.

“Ada salah satu keluarga yang menggelar acara ulang tahun dan mengundang keluarga besar, rekannya juga. Ternyata ada yang positif makanya rantainya banyak,” katanya kepada wartawan, Senin (19/10/2020).

Rudy, sapaan akrabnya, meminta masyarakat tidak menggelar kegiatan dalam rumah yang berpotensi menimbulkan kerumunan. Imbauan itu sudah ia sampaikan lewat Surat Edaran (SE) yang terus ia perbarui setiap dua pekan sekali.

Rekor! 59 Kasus Covid-19 Solo Pada Akhir Pekan, Plus 1 Klaster Baru

Mengundang Keluarga Besar

Wali Kota menambahkan kendati hanya mengundang keluarga besar, sulit untuk memastikan siapa yang membawa virus tersebut. Hal ini sudah terbukti dari acara keluarga yang kemudian menjadi klaster penularan Covid-19 di Kelurahan Bumi, Laweyan, Solo.

“Sudahlah tidak usah perayaan dengan mengundang banyak orang, meski itu keluarganya sendiri. Mungkin saat acara, tidak menerapkan protokol kesehatan. Kalau untuk keluarga sendiri dalam rumah tidak pakai masker ya tidak apa-apa. Tapi kalau sampai keluarga besar ya lebih baik tidak usah,” imbuhnya.

Dinkes Boyolali Akan Atasi Demam Berdarah Dengan Ternak Nyamuk, Begini Caranya

Rudy meminta warga melapor kepada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) jika menemukan ada warga yang menggelar acara dalam rumah. Apalagi sampai mendatangkan orang banyak.

Ihwal klaster perkantoran yang muncul di Kelurahan Tipes, Satgas Covid-19 Solo sedang memikirkan upaya pemeriksaan kelayakan kantor untuk beroperasi dalam masa pandemi. Termasuk bagaimana penerapan protokol kesehatan dan peranti pendukungnya. “Ini tutup dulu. Terus yang asimtomatik menjalani isolasi mandiri. Pencegahan, kami agak susah. Saya minta dalam ruangan tetap pakai masker,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya