SOLOPOS.COM - Petugas melakukan disinfeksi di Wisma Budi Makarti, Boyolali, belum lama ini. (Istimewa/Sukarelawan Satgas Covid-19 Karanggeneng)

Solopos.com, BOYOLALI -- Sebanyak 43 kasus Covid-19 disebut muncul dari Yayasan Rehabilitasi Mental Wisma Budi Makarti, Boyolali, Rabu (30/12/2020). Keberadaan kasus di lokasi tersebut pun tercatat sebagai salah satu klaster baru penularan Covid-19 di Boyolali.

Sukarelawan Satgas Penanggulangan Covid-19 Desa Karanggeneng, Kecamatan Boyolali, Aditya Deny Nugroho, mengatakan penemuan kasus Covid-19 di wisma tersebut terjadi sekitar dua pekan lalu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Awalnya dari yayasan merujuk pasien ke rumah sakit karena kondisinya tidak baik. Lima pasien ke Rumah Sakit Moewardi [Solo] dan satu di RSJ [Rumah Sakit Jiwa] Solo. Itu sekitar dua pekan lalu, kalau tidak salah hari Rabu," kata dia.

Cekcok dengan Suami, Ibu Nekat Bawa Anak Pulang ke Jakarta Jalan Kaki Lewat Tol Lampung

Deny mengatakan pasien yang dibawa ke rumah sakit tersebut positif Covid-19. Beberapa hari kemudian dua pasien yang berada di Rumah Sakit Dr. Moewardi meninggal dunia. "Jadi dari lima pasien di Rumah Sakit Dr. Moewardi, yang masih dirawat ada tiga, karena dua meninggal Dunia," lanjut dia.

Selanjutnya, dari Wisma Budi Makarti kembali ada tiga pasien yang dibawa ke rumah sakit. Dua di antaranya dibawa ke RSJ Solo dan satu lagi di rumah sakit di Jogja. Dengan begitu total pasien yang dirawat di rumah sakit ada tujuh orang. Menurut Deny, kondisi ketujuhnya sudah membaik.

Deny mengatakan setelah mendapat laporan kasus di Wisma Budi Makarti itu, Satgas Penanganan Covid-19 segera melakukan peninjauan lokasi. Tujuannya untuk memastikan kondisi di lokasi munculnya kasus tersebut. Dia mengatakan saat itu terdapat 140 ODGJ atau orang dengan gangguan jiwa yang tinggal di wisma tersebut.

"Kebanyakan KTP luar Boyolali. Setelah kami lihat kondisinya ternyata banyak pasien bergejala. Terutama dari bangsal Mangga. Total ada 35 orang yang tinggal di situ," kata dia. Tindak lanjut yang dilakukan adalah melakukan pemeriksaan terhadap penghuni bangsal tersebut dan ditemukan 25 orang positif Covid-19.

Kemudian pada Selasa (29/12/2020) dilakukan tes rapid antigen terhadap penghuni wisma lainnya. "Dari pemeriksaan itu ketemu enam reaktif positif. Sudah kami lakukan pemisahan. Kemudian karyawan sebanyak 40 orang, empat hari lalu dilakukan rapid antigen secara mandiri dan ditemukan tiga orang reaktif positif," kata Deny.

Isolasi

Dengan begitu total kasus positif Covid-19 di Yayasan Rehabilitasi Mental Wisma Budi Makarti Boyolali mencapai 43 kasus. Rinciannya ada dua kasus meninggal dunia, tujuh kasus yang masih dirawat di rumah sakit, 31 kasus dari penghuni wisma dan tiga kasus dari kalangan karyawan atau perawat di wisma tersebut.

"Selain yang dirawat di rumah sakit, mereka melakukan isolasi di dalam wisma. Untuk kebutuhan jadup dari Dinas Sosial sudah didelegasikan. Dari Satgas Desa sudah melakukan disinfeksi," jelas Deny.

PN Jaksel Cabut SP3 Kasus Chat Mesum Rizieq Syihab

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S. Survivalina, mengatakan saat ini di Boyolali masih ada 12 klaster penularan Covid-19 yang masih aktif. Salah satunya adalah klaster yang berasal dari Wisma Budi Makarti.

"Panti tersebut merawat ODGJ. Awalnya ada pasien dari wisma tersebut yang positif Covid-19 kemudian meninggal dunia. Kemudian dilakukan tracking dan ditemukan kasus lainnya," kata dia. Berdasarkan data Selasa (29/12/2020) siang, terdapat 24 kasus dari klaster tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya