SOLOPOS.COM - Penyidik KPK Novel Baswedan bersaksi bagi terdakwa mantan anggota Komisi II DPR Markus Nari pada sidang lanjutan kasus korupsi pengadaan e-KTP di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (9/10/2019). (Antara-Indrianto Eko Suwarso)

Solopos.com, JAKARTA -- Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menyebut bahwa tidak ada perkara yang melibatkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Hal tersebut sekaligus mengklarifikasi soal adanya foto yang beredar terkait pertemuan antara Novel dan Anies di sebuah masjid dengan dibubuhi narasi disinformasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Narasi yang muncul tersebut menunjukkan seolah-olah dalam pertemuan itu dikaitkan-kaitkan dengan sebuah laporan terkait dugaan korupsi Anies Baswedan. Hal itu dimunculkan melalui sebuah lembaran yang bertuliskan "Tanda Bukti Penerimaan Laporan/Informasi Dugaan TPK' mengenai pembiayaan Frankfurt Book Fair tahun 2015 oleh Pemprov DKI".

Baca juga: Amnesty International Bawa Kasus Novel Baswedan ke Kongres AS, Ini Kata Istana

"Itu menurut saya disengaja, yang bikin itu terpublik itu sebenarnya tahu tapi sengaja. Pak Anies [Baswedan] tidak pernah ada kasus di KPK," kata Novel, di Pengadilan Tipikor, Rabu (9/10/2019).

Novel mengaku memang banyak pejabat negara yang dilaporkan ke KPK terkait adanya dugaan korupsi. Jangankan pejabat, kata dia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun pernah dilaporkan terkait kasus Transjakarta.

"Tapi, kan, konteksnya KPK tidak melihat itu sebagai perkara, belum ditentukan sebagai masalah," kata dia.

Novel juga mengaku bahwa melakukan pertemuan dengan pihak-pihak yang dilaporkan ke KPK dinilai tidak ada masalah. Hal tersebut bisa menjadi masalah jika bertemu dengan pihak yang sedang diperiksa untuk kasus perkara.

"Kalau dengan Pak Anies, Pak Anies tidak ada masalah di KPK, tidak pernah ada penyelidikan terkait dengan hal yang berhubungan dengan Pak Anies. Jadi saya bertemu dengan Pak Anies sebagai saudara biasa saja," katanya.

Baca juga: Jokowi Beri Waktu 3 Bulan ke Kapolri Selesaikan Kasus Novel Baswedan

Adapun konteks pada foto yang beredar itu, Novel mengaku bahwa Anies saat itu tengah menengok dirinya ketika menjalani perawatan atas penyiraman air keras yang menimpanya. Novel dan Anies berbincang di sebuah masjid setelah menunaikan salat asar.

"[pertemuan] Itu [tahun] 2017, karena saya dirawat inap selama 4 bulan, dari bulan April sampai dengan Agustus," kata Novel.

Novel juga menepis anggapan sejumlah pihak yang menuding menghalangi pengusutan korupsi yang diduga melibatkan Anies Baswedan. Menurut dia, ada sejumlah tahapan dalam menindaklanjuti laporan dugaan korupsi di KPK yang berada di bawah kedeputian Pengawas Internal Pengaduan Masyarakat (PIPM). Sedangkan Novel sebagai penyidik berada di deputi penindakan direktorat penyidikan.

"Dan apabila nanti kalau ada dugaan perkara tindak pidana korupsi dengan kualifikasi sesuai dengan kewenangan KPK kemudian dilakukan penyelidikan, dan kemudian proses itu seterusnya [dilakukan]," katanya.

Novel membantah telah mengintervensi direktorat lain mengingat dirinya tidak bisa mengakses perkara di luar dari apa yang tengah ditangani oleh dirinya. "Jadi saya kira apa yang disengaja dimunculkan di medsos, saya kira orang yang memunculkan saya yakin dia sebenarnya tahu, tapi sengaja membuat [narasi] itu," ujarnya.

Baca juga: Tak Ada Fakta Baru dari Temuan TGPF Novel Baswedan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya