SOLOPOS.COM - Seniman membawa poster yang ditempel di Dadak Merak saat aksi di halaman Gedung DPRD Karanganyar, Minggu (10/4/2022). (Solopos/Indah Septyaning Wardani)

Solopos.com, SOLO – Indonesia dan Malaysia, sebagai sama-sama negara-bangsa atau nation-state, sering kali sensitif dan bersitegang untuk saling klaim karya budaya seperti reog atau batik sebagai warisan kebudayaan mereka.

Sekurang-kurangnya ada dua perkara yang mengemuka tentang dokumentasi dan pendokumentasian seni budaya. Pertama, politic of claim. Kedua, politic of access. Otoritas di Indonesia sering berkata suatu tradisi harus segera didokumentasikan daripada diklaim Malaysia atau negara lain.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ungkapan tersebut berpijak pada nalar politic of claim. Motif pendokumentasian dilandasi pemahaman arsip dibutuhkan untuk memperkuat argumentasi klaim kepemilikan. Pendokumentasian atau pengarsipan karya budaya menjadi penting posisinya dalam arena politic of claim antarnegara.

Ungkapan lain yang jamak muncul dari otoritas negara adalah khawatir jika semua data dibuka untuk umum atau semua data diunggah di Internet, semua menjadi online, siapa saja bisa mengakses dan Indonesia bisa kehilangan karya budaya yang adiluhung. Ini ungkapan berbasis pada nalar claim of access. Duduk perkara bisa dibaca di Nalar Klaim Karya Budaya antara Indonesia dan Malaysia.

Putri K.G.P.A.A. Mangkunagoro VII, Gusti Nurul, meresmikan Jembatan Rosul di Desa Kulurejo, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah pada 1936. Saat itu Gusti Nurul juga menanam pohon beringin yang dinilai bertuah oleh masyarakat di Kulurejo dan sekitarnya.

Disebut Jembatan Rosul karena jembatan tersebut menghubungkan Desa Ronggojati di Kecamatan Batuwarno dan Pasar Sulingi yang berada di Desa Kulurejo, Kecamatan Nguntoronadi. Rosul berarti gabungan dari Ronggojati dan Sulingi.

Selain sebagai saluran irigasi, jembatan tersebut juga berfungsi sebagai penghubung jalan. Lokasinya dekat dengan Pasar Sulingi, jembatan tersebut juga dikenal sebagai Jembatan Sulingi. Kisah lengkap bisa dibaca di Ada Peran Gusti Nurul Mangkunegaran di Jembatan Rosul Wonogiri.

Industri musik bergerak dinamis. Pada era digital kini analisis data sangat penting untuk menguatkan komunikasi dan sinergi artis atau musikus dengan fans. Keberhasilan seorang artis atau musikus tidak hanya karena talenta dan personalitas, tetapi juga melibatkan fans atau penggemar.

Keberhasilan artis juga didukung aneka profesi lain, seperti manajer artis, label, promoteo, dan media atau pers. Kunci utama kesuksesan para artis dan musikus adalah para fans yang mengapresiasi karya mereka. Penjelasan lengkap tersaji di Analisis Data Penting untuk Strategi Komunikasi Artis dan Fans.

Kota Solo adalah bagian dari sejarah kelistrikan di. Kota ini menikmati aliran listrik pada masa-masa awal. Pada akhir abad ke-19, listrik untuk mengoperasikan pabrik gula dan pabrik teh milik di Hindia Belanda. Llistrik di Kota Solo buah campur tangan Trah Mataram Islam pada era Paku Buwono X dan Mangkunagoro VII.

Qomarun dan Budi Prayitno dalam Morfologi Kota Solo (Tahun 1500-2000) menjelaskan perubahan terbesar di Solo terjadi pada 1900-1945 dengan pembangunan berbagai utilitas kota yang modern. Jaringan listrik dibangun pada 1902 oleh Solosche Electriciteits Maatschappij atau S.E.M. Jaringan air bersih dibangun pada 1926 oleh N.V. Hoogdruk Waterleiding atau N.V.H.W. Cerita lengkap bisa dibaca di Solo Tak Pernah Tidur Berkat Trah Mataram Islam.

Konten-konten premium di kanal Espos Plus menyajikan sudut pandang khas dan pembahasan mendalam dengan basis jurnalisme presisi. Membaca konten premium akan mendapatkan pemahaman komprehensif tentang suatu topik dengan dukungan data yang lengkap. Silakan mendaftar terlebih dulu untuk mengakses konten-konten premium di kanal Espos Plus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya