SOLOPOS.COM - Marketing Gallery Grand Batang City  di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah, Rabu (22/6/2022). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, BATANG — Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang fase I seluas 450 hektare kini sudah selesai dibangun dan sold out. Sejumlah investor sudah mulai mendirikan pabrik yang direncanakan mulai beroperasi pada 2024.

Kini pengembangan KIT Batang terfokus pada fase II dengan luas 1.000 hektare. Pemerintah menjamin kebutuhan energi untuk mendukung operasional KIT Batang.

Promosi Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital

Demikian yang disampaikan Director of Operations & Engineering PT KIT Batang, Adler Manarissan Siahaan, kepada Tim Ekspedisi Energi 2022 Solopos Media Group (SMG) ketika di temui di KIT Batang, Rabu (22/6/2022) siang.

“Kami tengah persiapan fase dua 1.000 hektare berupa pematangan lahan. Sebagai kawasan industri yang konsepnya avantgarde. Betul-betul kami siapkan segala sesuatunya termasuk pemenuhan tenaga kerja akan mengimbangi infrastruktur di Kawasan Industri Terpadu Batang,” katanya.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Kondisi Membaik, Penjualan Energi Listrik PJB Tahun Lalu Meningkat

Sebagai informasi, Ekspedisi Energi 2022 digelar SMG selama empat hari mulai Senin (20/6/2022). Ekspedisi ini memotret pemanfaatan energi baru terbarukan dan invoasi energi.

KIT Batang
Mobil Tim Ekspedisi Energi 2022 Solopos Media Group (SMG) melintasi pintu masuk Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah, Rabu (22/6/2022). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Ekspedisi Energi 2022 ini didukung PT Adaro Energy Indonesia Tbk, SUN Energy, PT SHA Solo, Pertamina Patra Niaga, PT Geo Dipa Energi, Hyundai, PT Pertamina EP Asset 4 Poleng Field, PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO), Pembangkitan Jawa Bali (PJB), SKK Migas Jabanusa, dan Dinas ESDM Jawa Tengah.

Lebih lanjut Adler mengatakan sejumlah perusahaan asal Korea Selatan mulai melakukan pembangunan konstruksi. Sejumlah persiapan telah dilakukan untuk memenuhi kebutuhan energi perusahaan pada fase satu yang mulai beroperasi 2024.

“Pemenuhan energi kami proses persiapan energi terbarukan maupun energi fosil. Kami siapkan sesuai kebutuhan. Fase pertama ini mungkin kebutuhan energi belum ada tahun ini namun 2024 baru. Gas kami tarik dari Semarang-Batang,” ungkapnya.

Baca Juga: Sragen dan Karanganyar Bakal Punya Energi Gas Rawa Akhir Tahun Ini

Rusun

Berdasarkan pantauan Solopos.com di KIT Batang yang memiliki luas 4.300 hektare tersebut, infrastruktur jalan telah dibangun. Ada 10 rumah susun yang disediakan bagi para pekerja pelaksana proyek. Selain itu ada tempat pengolahan limbah terpadu dan reservoir.

Edler menambahkan, kuntungan bagi investor di KIT Batang antara lain konektivitas. KIT Batang dilalui Jalan Tol Trans Jawa yang membelah kawasan, ada jalur kereta api, dan dermaga yang akan dibangun.

KIT Batang memiliki kontur elevasi yang baik dengan lokasi di ketinggian 25 sampai 30 meter dari permukaan laut.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Pemprov Jateng, Sujarwanto, mengatakan pemerintah memastikan pemenuhan energi untuk kebutuhan industri cukup melalui energi konvensional maupun energi hijau.

Baca Juga: Pertashop Menjamur, Masih Ada Peluang? Ini Kata Pertamina

Pemerintah mulai membangun konstruksi perpipaan untuk memenuhi kebutuhan energi industri di KIT Batang dan Kawasan Ekonomi Khusus Kendal.

Ekspedisi Energi 2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya