SOLOPOS.COM - Warga binaan Rutan Boyolali belajar mengaji pada Rabu (13/4/2022). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI – Seratusan lebih warga binaan Rumah Tahanan (Rutan) Boyolali yang beragama muslim mendapatkan bimbingan agama secara rutin selama Bulan Ramadan. Mereka belajar mengaji, mendengarkan tausiah, hingga diajari cara memberikan kultum.

Berdasarkan pantauan Solopos.com di aula Rutan Boyolali, Rabu (13/4/2022) pagi, terdapat sejumlah warga binaan berkelompok untuk belajar membaca Iqra dan Alquran. Mereka berjajar berderet dan satu pengajar akan menyimak bacaan lebih dari lima warga binaan.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Ada pula kelompok yang belajar memberikan kultum. Satu orang maju di hadapan warga binaan lain kemudian menyampaikan ceramah. Di kelompok lain, terlihat satu orang mengajarkan Bahasa Arab. Ia mengulang-ulang kalimat dalam Bahasa Arab yang kemudian ditirukan oleh warga binaan.

Hadzihi kurrosatun [ini buku tulis],” kata pengajar lantang kemudian diikuti warga binaan.

Baca juga: Semua Warga Binaan dan Petugas Rutan Boyolali Sudah Divaksin Booster

Sementara di lokasi yang lain, sembilan warga binaan perempuan berkumpul membawa kitab suci. Sebagian dari mereka membaca Alquran sendiri, tapi ada juga yang masih didampingi untuk belajar membaca Iqra.

Jadi Manusia Berguna

Salah satu warga binaan bernama Aris Margono mengaku menyimpan kesan sendiri selama satu tahun empat bulan menjadi warga binaan Rutan Boyolali. “Saya sangat bangga di sini karena saya dari yang tidak tahu apa-apa tentang Alquran menjadi bisa membaca,” ungkap lelaki 48 tahun tersebut di sela-sela acara.

Aris mengaku selama hidup di balik jeruji, ia menghabiskan waktu untuk mempelajari Alquran. Ia merasa terharu dengan perubahan yang ada pada dirinya.

“Saya merasa jadi manusia berguna, saya juga tidak malu nanti kalau kembali keluarga karena bisa mengajari anak saya membaca Iqra dan Alquran,” ungkap Aris. Entah apa yang ada di pikiran Aris, saat ia menyebutkan tentang anaknya, matanya tampak berkaca-kaca.

Baca juga: 54 Warga Binaan Rutan Boyolali Dapat Remisi, 1 Napi Langsung Bebas

Sementara itu, Kepala Rutan Boyolali, Agus Imam Taufik, mengungkapkan selama Ramadan pihaknya mengadakan program dan kegiatan yang dapat meningkatkan ibadah warga binaan.

“Setiap jam 09.00 WIB mereka mengikuti kegiatan tausiah yang diisi oleh rekan-rekan dari Kementerian Agama atau instansi luar. Setelah itu, mereka melakukan kegiatan agama sesuai yang dilaksanakan oleh mentornya masing-masing,” kata Imam.

Kegiatan tersebut seperti yang telah dilaksanakan warga binaan seperti mengaji, belajar Bahasa Arab, ataupun latihan memberikan kultum.

Lebih lanjut, di menjelaskan mentor dari kegiatan tersebut bukan berasal dari luar Rutan Boyolali, melainkan sama-sama warga binaan. Imam menegaskan kegiatan tersebut adalah kegiatan dari warga binaan, oleh warga binaan, dan untuk warga binaan.

Baca juga: Rangkaian Jumat Agung Boyolali, dari Beribadah hingga Bagikan Sembako

“Warga binaan yang memiliki kemampuan baca tulis Alquran akan diminta mengajar warga binaan lain. Ada juga yang pandai Bahasa Arab. Jadi kami maksimalkan dan gali kemampuan mereka. Begitu juga dengan pelatihan kultum, tentunya semua dilakukan dengan pendampingan dan kontrol petugas,” ungkap dia.

Imam mengungkapkan kegiatan pagi tersebut rutin dilaksanakan setiap Ramadan mulai pukul 09.00 WIB hingga 11.00 WIB. Kemudian menjelang berbuka puasa, warga binaan akan mendapatkan tausiah virtual dari Youtube. Pada malam hari, warga binaan akan melaksanakan tarawih berjemaah dan tadarus.

Imam menilai dengan pola kegiatan yang diterapkan kepada warga binaan, ia melihat ada kemauan dari mereka untuk berubah menjadi lebih baik. Ia mengatakan warga binaan rutin melaksanakan salat lima waktu berjemaah dan belajar membaca Alquran.

Baca juga: Ramai! 700.000 Orang Diprediksi Mudik ke Boyolali pada Lebaran 2022

“Kita semuanya sama-sama memberi motivasi kepada warga binaan agar mereka menjadi manusia yang lebih baik sehingga mereka bisa kembali ke tengah masyarakat dan menjadi orang yang lebih baik lagi,” harap dia.

Sebagai informasi, di Rutan Boyolali saat terdapat 198 warga binaan. Dari jumlah tersebut, terdapat 178 warga binaan laki-laki islam dan sembilan warga binaan putri beragama Islam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya