SOLOPOS.COM - Buku Menuju Pemilu yang Bersih dan Bermartabat yang diluncurkan lima komisioner Bawaslu di Media Center Bawaslu Sragen, Selasa (4/2/2020). (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sragen meluncurkan buku berjudul Menuju Pemilu yang Bersih dan Bermartabat. Buku yang ditulis Ketua Bawaslu Sragen, Dwi Budhi Prasetya, itu diluncurkan di Kantor Bawaslu Sragen, Selasa (4/2/2020).

Buku setebal 152 halaman itu merupakan kompilasi tulisan dari para komisioner Bawaslu dan sejumlah anggota staf Bawaslu yang memotret pelaksanaan Pemilu 2019. Selain itu, Bawaslu juga meluncurkan Buletin Bawaslu Sragen yang berjudul Kiat dan Geliat Pengawasan Pilkada 2020 di Kabupaten Sragen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Buletin tersebut rencananya terbit 2-3 kali dalam setahun dan yang diluncurkan itu merupakan terbitan edisi pertama. Peluncuran buku dan buletin itu merupakan upaya literasi yang dilakukan Bawaslu Sragen.

Soal Pemulangan WNI Eks ISIS, Ganjar Pranowo: Pergi Tanpa Pamit, Ngapain Pulang?

Dwi Budhi Prasetya dalam jumpa pers menyampaikan, masih banyak kesalahan dalam isi buku yang dicetak sebanyak 150 eksemplar dan tidak diperjualbelikan itu. Budhi, sapaan akrabnya, mengatakan, ada 15 tulisan karya komisioner Bawaslu berdasarkan pengalaman mereka dalam mengawasi Pemilu 2019.

Budhi menambahkan, selain komisioner ada tujuh orang anggota staf Bawaslu yang ikut menuangkan buah pemikiran di dalam buku itu. Salah satu tulisan bertajuk Bendera Setengah Jembatan menceritakan penertiban alat peraga kampanye di perbatasan Klaten dan Karanganyar.

Pilkada Solo: Puguh Jalani Fit & Proper Test di DPP PDIP Jakarta Senin Siang

“Kami sengaja menulis aktivitas pengawasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi setiap komisioner. Salah satu tulisan saya berjudul Bendera Setengah Jembatan. Tulisan itu berisi tentang penertiban alat peraga kampanye yang dilakukan Bawaslu dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di perbatasan Sragen dan Karanganyar. Ada jembatan yang separuh masuk Karanganyar dan separuh masuk Sragen. Terpaksa yang kami tertibkan hanya separuh wilayah Sragen,” ujar Budhi.

Dia mengatakan ada satu tulisan lain dari anggota staf Bawaslu yang cukup menarik berjudul Wanita Tangguh dari Tanon. Tulisan itu mengisahkan seorang pengawas tempat pemungutan suara (PTPS) di Desa Kalikobok, Tanon, Sragen, yang mengalami keguguran kandungan saat bertugas.

Budhi menambahkan, saat itu kandungan wanita PTPS itu berumur 3-4 bulan. Wanita itu mengalami kontraksi saat bertugas hingga akhirnya keguguran.

Kronologi Kematian Putri Karen Pooroe Jatuh dari Balkon Apartemen

“Saat bertugas, terjadi kontraksi pada perutnya dan dilarikan ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit ternyata, perempuan PTPS itu mengalami keguguran,” ujarnya.

Komisioner Bawaslu lainnya, Widodo, menuangkan tulisan dari banyaknya kasus dugaan pelanggaran yang selalu kandas. Keresahannya dituliskan dalam artikel bertajuk Kandasnya Dugaan Tindak Pidana Pemilu Kades Krebet.

Widodo mengatakan, kasus dugaan pelanggaran itu kandas setelah memasuki Tim Penegakan Hukum Terpadu yang terdiri atas Bawaslu, Polres, dan Kejaksaan Negeri.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya