SOLOPOS.COM - Puluhan karya Seni Rupa dengan tema Ve-minim kolaborasi perupa Solo,Jogjakarta, dan Jakarta dipamerkan di Kepatihan art squae, Minggu (23/12/2012). (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/SOLOPOS)

Puluhan karya seni rupa dengan tema Ve-minim kolaborasi perupa Solo,Jogjakarta, dan Jakarta dipamerkan di Kepatihan art squae, Minggu (23/12/2012). (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/SOLOPOS)

Banyak hal yang mewakili gambaran perempuan. Ia bisa diartikan sebagai sosok paling lemah dan rapuh. Bahkan ada sebuah istilah kalau makhluk satu ini merupakan satu dari rangkaian tulang rusuk lelaki.  Namun ada juga yang menyatakan kalau perempuan adalah sosok paling berkuasa di muka bumi ini, karena ia mampu menaklukan seorang lelaki. Kaum yang dinilai sebagai sosok terkuat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Beberapa komunitas juga sering menganggap perempuan dalam sosok yang abstrak. Dibutuhkan sebuah penanda yang lebih tegas, tepat dan efektif untuk membahasakan keinginan mereka. Feminin biasa dijadikan sebagai kata yang tepat untuk membahasakan trah kaum hawa ini.

Meski tak sepenuhnya mewakili, kolaborasi seni dianggap sebagai cara yang pas untuk memvisualisasikan gambaran tentang perempuan. Melalui 62 karya berupa flannel dan instalasi, para perupa muda asal Solo, Jogja, Jakarta dan Malaysia ini memberikan sedikit gambaran tentang seorang perempuan yang biasa dianggap abstrak.

Banyak kisah yang mereka torehkan lewat karya-karya berupa lukisan, foto dan kolase ini.  Sejumlah karya didominasi budaya popular para perempuan di era sekarang. Mulai kisah remaja yang tengah galau karena cinta hingga tokoh imajinasi seorang perempuan cantik versi mereka.

Karya milik Regina Sari Dewi berjudul Sweet Killer misalnya, ia menggambarkan gadis muda yang kehilangan harapan. Hal yang dia sayangi dan sudah dalam genggaman, satu per satu jatuh berhamburan. Cerita tentang cinta dan perempuan lainnya mereka wakilkan lewat karya seperti Hat for My Lady, Hearfull, Hanya untuk Mawar Merah dan Kangen.

“Saya mengambil tentang cinta dan kegalauan anak muda zaman sekarang, Karena itu yang paling dekat dengan saya,” Regina, Minggu (23/12/2012), di Kepatihan Art Space, Solo.

Ikon, indeks, tanda, garis, sapuan dan pilihan warna yang diekspresikan dalam pameran Ve-Minim di Kepatihan Art Space, Jumat-Senin (22-24/12). Ditambah dua instalasi berbentuk patung berbahan resin dan marmer, para penikmat karya itu seolah dibawa dalam imajinasi bertema perempuan saat memasuki ruang pameran berukuran mini ini.

Sejumlah pentas seni dan diskusi perempuan juga turut  memeriahkan pameran kolaborasi yang kali pertama diadakan ini.   “Pameran ini sekaligus untuk mengawali aksi perupa perempuan di Solo. Setelah ini semoga akan berlanjut,” tambah koordinator pameran, Dia Gloria Marty Sasia, belum lama ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya