Kisah unik nerebak dari Ponorogo yang malnya ditempati lomba senam dengan peserta berbikini. Masyarakat geram hingga pejabat pemerintah menggelar sidak dan klarifikasi.
Madiunpos.com, MADIUN — Lomba senam yang digelar di Ponorogo City Center (PCC), Minggu (22/11/2015), bikin heboh netizen alias warga dunia maya, Internet. Foto dan rekaman video yang beredar di aneka grup media jejaring sosial Facebook dan situs berbagi rekaman video, Youtube, banyak mengundang banyak komentar miring.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Maklum saja, peserta lomba senam yang kebanyakan perempuan berbagai usia mengenakan bikini yang dinilai tak sepaham dengan sebagian warga Ponorogo yang bangga menyebut diri Kota Santri. Alhasil, pejabat pemerintah pun kegerahan hingga menggelar inspeksi mendadak (sidak) demi mengklarifikasi.
Di grup Facebook Paguma (Paguyuban Madiun), Senin (23/11/2015) siang, dokumentasi lomba senam itu ditautkan pengguna akun Facebook E AbiyyGhanim Prayitno dari foto milik pengguna akun Facebook Slamet Tatung Bagong. Foto tersebut mempertontonkan aktivitas sejumlah perempuan dewasa senam dengan mengenakan bikini di mal Ponorogo City Center (PCC), Minggu. “Seng omes-omes monggo ndang merapat Mall PCC ini lokasinya,” tulis E AbiyyGhanim Prayitno membersamai unggahan tautan.
Pantauan Madiunpos.com di Facebook, Rabu (25/11/2015) pagi, unggahan tautan foto senam bikini Ponorogo tersebut ramai diperbincangkan member Paguma dengan disukai 77 akun Facebook dan mendapat 281 komentar. Sebagian besar komentar mengarah untuk mencibir aktivitas sejumlan perempuan yang senam di ruang publik dengan hanya mengenakan bikini.
Dekadensi Moral
Suasana lomba senam yang diikuti peserta dengan hanya mengenakan bikini di Mal Ponorogo City Center (PCC), Jatim, Minggu (22/11/2015). (Istimewa)
Pengguna akun Facebook Erlin Februanita menilai aktivitas senam bikini Ponorogo merupakan bentuk kemunduran moral dan akhlak. Dia bahkan menyebut perempuan yang berani mengikuti senam di ruang publik dengan hanya mengenakan bikini adalah orang pedalaman yang jauh dari ilmu. “Astaghfirullahahadziim. Kemunduran modal dan akhlak itu. Spt orang pedalaman yg jauh dari ilmu,” tulis Erlin Februanita di dalam kolom komentar.
Senada dengan Erlin Februanita, pemilik akun Dany menyesalkan aparat membiarkan sejumlah perempuan mengikuti lomba senam aerobik di mal Ponorogo City Center (PCC) hanya dengan mengenakan bikini hingga ditonton pengunjung berusia anak-anak. “Biyuh didelok i bocah cilik, aparat e podo micek,” tanggap Dany.
Pengguna akun Facebook Wong Medhioen menilai senam yang hanya mengenakan busana bikini lebih baik dilakukan di ruang tertutup. Pemilik akun Facebook Waji Priambodo bahkan menyarankan dilakukan penindakan kepada manajemen Ponorogo City Center (PCC) yang telah mengizinkan pelaksanaan kegiatan lomba senam bikini Ponorogo. “Klo di mall udah melanggar norma kesopanan krn mengumbar aurat sedemikian rupa hrs sgr ditindak,” saran Waji Priambodo.
Senada, pemilik akun Facebook Pertiwi Pudjiati menyebut aktivitas senam bikini di Mal Ponorogo City Center (PCC) merusak citra Ponorogo. “Edan morale wis rusak Ponorogo kotane akeh santrine kok digawe ngono to,” jelas Pertiwi.
Pengguna akun Facebook Siswoyo menyesalkan para perempuan berani mengumbar tubuh dengan mengenakan pakaian terbuka di tempat umum. “Byuh…ibu2 kuwi ko ga isin…awak dipamerke ning mall pisan, panitiane wae digugat…gawe acara kyk ngene ko ning tempat umum…hei para suami…lihat tuh istrinu buka2an spt itu…,” papar Agustin.
Disidak Bupati
Pengelola fanpage Facebook Semua Tentang Ponorogo pun mengekspose kisah unik tersebut dengan mengunggah tautan laman berita klarifikasi lomba senam di Ponorogo City Center (PCC) yang diikuti sejumlah perempuan dengan hanya mengenakan bikini. Klarifikasi tersebut dilakukan Pj Bupati Ponorogo Maskur dan Ketua DPRD Kabupaten Ponorogo Ali Mufty dengan menggelar inspeksi mendadak ke mal kebanggaan warga Ponorogo tersebut, Senin (23/11/2015).
Sidak dilakukan karena Pemkab Ponorogo dan DPRD Ponorogo menerima laporan dan keluhahan dari masyarakat Bumi Reog. “Kegiatan yang dilaksanakan itu kami klarifikasi. Kami menghaharapkan sinergitas Ponorogo tetap terjaga antara religius keagamaan, seni budaya bisa berjalan seiring seimbang, tidak melanggar norma-norma kearifan lokal yang berkembang,” kata Pj Bupati Ponorogo Maskur yang dikutip Madiunpos.com dari tautan berita di laman Kanal-ponorogo.com yang diunggah pengelola fanpage Facebook Semua Tentang Ponorogo, Senin.
Menurut Maskur, perwakilan manajemen Ponorogo City Center (PCC) telah mengaku bersalah dan berjanji tidak akan lagi mengulangi menyelenggarakan senam bikini Ponorogo. “Jadi dia [managemen Mal PCC] sudah mengaku bersalah dan tidak akan mengulang kembali, saya kira ini yang harus dicermati dan menjadi catatan Pemkab, termasuk pada usaha-usaha yang lain, namun demikian tidak boleh merusak tatanan kehidupan masyarakat yang sudah tenang dan nyaman,” terangnya.
Sementara itu, Manajer Ponorogo City Center, Erick Pramono, menyesal telah menyelenggarakan lomba senam yang pesertanya mengenakan bikini. Dia menyebut lomba senam tersebut diikuti 150 orang.
Erick Pramono berkomitmen tidak akan lagi menggelar lomba senam dengan peserta hanya mengenakan bikini. “Senamnya tidak ada masalah, kami agak susah untuk melakukan filtering. Kami selaku manajemen tidak akan mengulangi event yang seperti ini, memang mengenai seragam belum ada filtering-nya, apalagi banyaknya peserta. Dengan berita negatif ini kami meminta maaf,” ucapnya memungkasi kisah unik yang dicatatkannya.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
