SOLOPOS.COM - Indonesia, bayi asal Sawit, Boyolali, yang lahir pada 17 Agustus 2017. (Istimewa)

Seorang bayi di Boyolali diberi nama Indonesia karena lahir pada 17 Agustus.

Solopos.com, SOLO — Tepat pada perayaan HUT ke-72 RI, Kamis (17/8/2017), anak laki-laki itu lahir di Mojosawit, Desa Kateguhan, Sawit, Boyolali. Seolah ingin menegaskan keistimewaan tanggal lahir tersebut bayi berbobot lahir 4 kg dan panjang 50 cm ini diberi nama Indonesia.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Benar. Anak saya bernama Indonesia. Cukup satu kata, tapi maknanya luas,” ujar ayah Indonesia, Kuncora Bambang Nugroho, 49, kepada Solopos.com, Rabu (23/8/2017).

Indonesia adalah anak kedua Kuncora dan istrinya, Lilis Setiawati, 28. Kelahiran Indonesia yang bertepatan dengan HUT RI sudah menjadi impian Kuncora sejak kecil.

Angan-angan itu tertanam di sanubari Kuncora sejak ia duduk di bangku kelas III SD. “Cita-cita itu saya simpan sejak kecil. Selama bertahun-tahun, istri dan keluarga enggak ada yang tahu. Saya simpan rapat-rapat,” kisah Sekretaris Desa Kateguhan ini.

Kuncora mengaku sangat mencintai Tanah Airnya. Ketika istrinya mengandung anak pertama, Kuncora terus memanjatkan doa saban hari. Selain doa kebaikan untuk anak dan keluarganya, ia juga menyelipkan doa agar anak sulungnya nanti lahir bertepatan dengan HUT RI.

Namun, Tuhan rupanya belum menghendakinya. Kuncora diuji kesabarannya. Anak sulung Kuncora lahir 5 Agustus 2013.

Kuncora pun kembali merancang program kehamilan anak keduanya. Tentu saja, ia kian rajin berdoa dan kali ini, Tuhan mengabulkan doanya.

Hati Kuncora tak henti diliputi kebahagiaan ketika mendengar kabar dari dokter hari perkiraan lahir (HPL) anaknya 17 Agustus 2017. “Saya semakin yakin Tuhan pasti mengabulkan doa hamba-hamba-Nya selama memohon dengan sungguh-sungguh,” jelasnya.

Hari yang dinanti itu pun tiba. Kamis (17/8/2017) pagi, ketika jutaan rakyat Indonesia merayakan HUT RI, istri Kuncora berjuang keras melahirkan anak keduanya di RSUD Pandanarang Boyolali.

Lagu-lagu perjuangan mulai terdengar di luar RS. Saat jarum jam merayap pukul angka 08.20 WIB, suara tangis bayi pun pecah. Kuncora dan istrinya menangis bahagia menyambut kelahiran sang buah hati melalui persalinan caesar itu.

Saat itu juga, sebuah nama tersemat kepada anaknya: Indonesia. “Istri dan keluarga saya kaget semua saat itu. ‘Yang betul saja, masa nama kok Indonesia’,” kisah Kuncora menirukan ucapan istrinya kala itu.

Indonesia, kata Kuncora, adalah anugerah terindah Yang Maha Kuasa. Sebagai sebuah bangsa, Indonesia adalah keajaiban di mana ribuan pulau, suku, dan kekayaan budaya tumbuh dengan memukau.

Semua keragaman itu, kata Kuncora, harus dirawat, disyukuri sebagai anugerah Tuhan. “Begitu pula dengan anak kami yang lahir di hari yang baik. Semoga Indonesia menjadi anak yang baik,” doanya.

Camat Sawit, Dwi Sundarto, mengaku sangat salut dengan kreativitas Kuncora menyematkan nama Indonesia kepada anaknya. Semula ia sempat tak percaya ketika dikabari ada PNS yang memberi nama Indonesia kepada anaknya.

“Saya dapat kabar langsung dari istri saya yang kebetulan kerja di RS Pandanarang. Saya sempat enggak percaya juga sih. Ternyata, memang benar,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya