Solopos.com, BONE — Suatu helikopter ternyata bukan hanya bisa dibikin oleh insinyur. Buktinya, Kaharuddin, 40, tukang las asal Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), mampu merakit helikopter yang bisa diterbangkan.
Kaharuddin mengaku mampu merakit helikopter berkat belajar dari internet, termasuk Youtube. Kaharuddin memang bukan insinyur, tapi ia pernah menimba ilmu pada jurusan teknik mesin tingkat di SMK.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Berkat Facebook, Identitas Jasad Di Bengawan Solo Terungkap
Video uji coba penerbangan helikopter rakitan Kaharuddin ramai dibahas warganet. Uji coba ini dilakukan di halaman rumahnya di Desa Kawerang, Kecamatan Cina, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, 21 Februari 2020 lalu.
Kaharuddin mengatakan jika usahanya untuk merakit helikopter ini merupakan cita-cita yang didambakannya sejak kecil meski diakuinya banyak belajar dari YouTube dan Google dalam proses perakitannya.
"Ini adalah cita-cita saya sejak kecil. Saya telah lama melakukan penelusuran dan belajar dari media internet. Dan memang untuk merancang helikopter lebih rumit dari merakit pesawat," ujar Kaharuddin kepada Detik.com, Minggu (1/3/2020).
Wakil Presiden Iran Positif Terinfeksi Virus Corona
Bodi helikopter rakitan Kaharuddin menggunakan besi bekas. Sedangkan mesin yang digunakan berasal dari mobil Suzuki Carry 1.000 cc.
Dari hasil uji coba ini, nampak bodi helikopter telah mampu berputar dan terangkat hingga 30 centimeter di atas permukaan tanah.
Untuk memancing perputaran kipas helikopter, Kaharuddin harus menggunakan tali dan dibantu sejumlah warga yang kemudian ditarik saat mesin telah hidup.
"Saya yakin dan optimis helikopter rancangan ini bisa terbang. Kemarin waktu uji coba sudah mampu terangkat, tapi karena kondisi lapangan dan saya masih takut untuk memaksimalkan kinerja mesin," ujar Kaharuddin.
4 Spion Mobil Quraish Shihab Digondol Maling, Harganya Senilai Sepeda Motor
Hingga kini, Kaharuddin pun masih menunggu alat yang telah dipesannya untuk kembali memaksimalkan hasil dari rakitannya ini. "Saya sudah pesan busi racing dari Jakarta. Kelemahannya kemarin di pengapian. Pasti nanti ada perkembangan untuk uji coba berikitnya," ungkapnya.