Solopos.com, SURABAYA — Tanah Jawa menyimpan sejumlah kisah misteri dari kerajaan dan orang terdahulu yang belum diketahui banyak orang. Seperti kisah tragis gadis cantik bernama Roro Oyi yang meninggal karena dicintai seorang pangeran Kerajaan Mataram.
Sosok Roro Oyi adalah putri Ki Mangun Jaya yang berasal dari Kalimas, Surabaya, Jawa Timur. Ia diboyong para abdi dalem, Noyotruno dan Yudakarti untuk dijadikan selir Sunan Amangkarut yang baru saja kehilangan istrinya, Ratu Malang.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Beberapa Babad menyebutkan Ratu Malang meninggal karena depresi. Ia stres setelah dipisahkkan secara paksa dari suaminya terdahulu yang bernama Ki Dalang Panjang oleh sang raja. Saat kejadian itu Ratu Malang tengah hamil dua bulan.
Baca Juga: Bukan Cuma Kuyang, Ini 5 Hantu Menyeramkan di Kalimantan
Berdasarkan keterangan di unggahan akun Instagram @misterisolo, depresi yang dialami Retno Gumilang, nama lain Ratu Malang menjadi penyakit. Penyakit yang tak kunjung sembuh membuat Retno Gumilang meninggal dunia.
Di sisi lain, Roro Oyi yang belum dewasa diboyong ke kerajaan kemudian dititipkan mantri keraton yang bernama Ngabei Wirorejo. Kisah tragis Roro Oyi ini bermula saat Sang putra mahkota Pangeran Tejoningrat berkunjung ke rumah Wirorejo. Ia menjumpai Ratu Oyi yang berwajah cantik jelita dan langsung jatuh cinta kepadanya.
Namun, Pangeran Tejoningrat memendam rasanya tersebut karena mengetahui Ratu Oyi merupakan perempuan pingitan ayahnya. Akibat memendam rasa cintanya tersebut, sang pangeran kemudian jatuh sakit berkepanjangan.
Baca Juga: Petilasan Ki Keb okanigoro Boyolali, Tempat Bersemedi Kabulkan Hajat
Paman sang raja, Pangeran Purbaya atau Pengeran Pekik yang mengetahui masalah tersebut langsung memerintahkan Wirorejo untuk menyerahkan Roro Oyi kepada Pangeran Tejoningrat untuk dibawa kabur. Wirorejo menyanggupi permintaan itu setelah mendapat rayuan dan sedikit paksaan Pangeran Purbaya.
Dikutip dari Okezone, sang pangeran melangsungkan pernikahan dengan Rara Oyi tanpa sepengetahuan ayahnya Amangkurat I. Namun, pernikahan itu terdengar sampai ke telinga sang Raja. Sontak, ia menyuruh prajuritnya untuk memburu Tejoningnrat beserta komplotannya. Singkat cerita, Pangeran Tejoningrat dan Roro Oyi tertangkap prajurit kerajaan. Sang Putra Mahkota akan diampuni dengan syarat membunuh perempuan yang ia cintai dengan tangannya sendiri.
Beberapa babad dan tutur yang memuat kisah tragis itu menyebut Pangeran Tejoningrat diberi pilihan yakni kekuasaan atau cinta. Lantas sang pengeran memilih kekuasaan dan membunuh Roro Oyi dengan kerisnya dan disaksikan ayahnya. Pangeran Tejoningrat kelak menjadi penerus di Kerajaan Mataram dengan gelar Amangkurat II.
Baca Juga: Legenda Syekh Subakir & Asale Gunung Tidar Pakunya Tanah Jawa
Jasad Roro Oyi disemayamkan di Banyusumurup, Bantul. Banyusumurup merupakaman Kompleks permakaman untuk orang yang meninggal karena dianggap tidak mematuhi aturan kerajaan. Konon, persistiwa tersebut menumbuhkan rasa dendam dari sang pengaran kepada ayahnya hingga kelak terjadi peristiwa penggulingan raja.
Lihat postingan ini di Instagram