SOLOPOS.COM - Proses pengerukan lubang luweng di Dusun Dompol, Desa Petirsari, Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri, Rabu (3/2/2021). (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI -- Sukarelawan di Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri, didampingi Forkopimcam melakukan pencarian mulut luweng yang diduga sebagai penyebab bencana banjir yang setiap tahun terjadi di Pracimantoro.

Pasalnya, luweng itu menjadi penyebab banjir karena tersumbat atau tertimbun tumpukan daun kering bercampur tanah. Sehingga air hujan yang seharusnya masuk ke dalan luweng itu menjadi meluap ke permukiman karena tersumbat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Ada tiga mulut luweng yang tengah kami cari. Satu di Desa Petirsari, dua di Desa Joho. Yang di Petirsari itu hilangnya sudah sekitar 15 tahun. Maka kami coba mencari mulut luweng dengan cara dikeruk," kata Camat Pracimantoro, Warsito, saat dihubungi Solopos.com, Rabu (3/2/2021).

Baca Juga: Masa Jabatan Presiden Pasoepati Jadi 3 Tahun, Ini Tanggapan Para Dedengkot Suporter

Pencarian tiga mulut luweng, kata Warsito, dilakukan secara bertahap. Jika satu tempat sudah ditemukan, maka akan pindah ke tempat lain untuk melakukan pengerukan. Pencarian mulut luweng kali pertama dilakukan di Dusun Dompol, Desa Petirsari. Selanjutnya dua luweng di Joho.

"Selasa [2/2/2021] kemarin, di Dompol itu sudah dikeruk sampai kedalaman lima meter belum terlihat mulut luwengnya. Hari ini proses pengerukan menggunakan alat berat masih dilakukan. Semoga cepat ketemu, sehingga saat turun hujan airnya bisa masuk," ungkap dia.

Pembuangan Air Hujan

Warsito mengatakan, setelah mulut luweng di tiga lokasi ditemukan, pihaknya akan membuat pembuangan air hujan di Dusun Ngaluran, Desa Sumberagung, Wonogiri. Pasalnya, kawasan itu termasuk langganan banjir. Pada saat terjadi bencana banjir di Pracimantoro, Wonogiri, Minggu (31/1/2021), tiga desa yang terdampak yakni Petirsari, Joho, dan Sumberagung.

"Di Ngaluran itu ada telaga dan sampingnya ada permukiman warga. Jika hujan deras dan air di telaga membludag, air masuk ke permukiman warga. Maka kami bikinkan pembuangan air hujan," ujar dia.

Warsito mengatakan perjuangan mengeruk luweng cukup berat. Karena menggunakan alat berat tidak juga didapatkan, pencarian dilakukan dengan cara memasukkan kayu ke dalam lobang yang diyakini merupakan lokasi mulut luweng.

Baca Juga: Begini Rangkuman Fakta-Fakta dalam Isu Istana Kudeta Demokrat

"Jadi kayu jati berukuran panjang itu diikat dengan alat berat menggunakan tali atau dadung. Kemudian kayu itu dihentakkan atau istilahnya digejrugke ke dalam tanah. Harapannya mulut luweng segera cepat ketemu. Sehingga banjir yang setiap tahun melanda kawasan itu bisa diatasi," kata Warsito.

Kapolsek Pracimabntoro, AKP Setiyono, mengatakan pihaknya turut membantu sekaligus mengirimkan personel untuk melakukan pengerukan luweng di tiga tempat itu. "Mudah-mudahan bisa cepat ditemukan. Kasihan warga setiap tahun selalu kebanjiran," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya