SOLOPOS.COM - Tempat vaksinasi Covid-19 di Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Karanganyar. (Solopos.com/Chelin Indra Sushmita)

Solopos.com, KARANGANYAR — Ikhtiar untuk sehat di tengah pandemi Covid-19 terlihat jelas di mata Ridwan dan Henny, pasangan lansia warga Desa Ngringo, Jaten, Karanganyar. Sejoli ini berangkat ke Puskesmas Pembantu RC pada Jumat (6/5/2021) pukul 09.00 WIB untuk mengikuti vaksinasi Covid-19.

Berbekal informasi yang dibagikan di grup Whatsapp koordinasi RT setempat, mereka berangkat untuk mendaftar vaksinasi dengan ikhtiar mencegah terinfeksi Covid-19. Henny, 61, sangat bersemangat menerima suntikan vaksin karena pada Januari 2021 lalu hasil rapid test antibodi-nya dinyatakan reaktif Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal ini membuatnya sedih dan panik, meskipun kemudian setelah dites ulang dengan swab antigen non-reaktif.

"Saya mau daftar vaksin, mbak," kata Henny kepada petugas Puskesmas Jaten II yang melayani pendaftaran vaksinasi di Puskesmas Pembantu Perum RC.

Baca juga: PTM Sebentar Lagi, Vaksinasi Tahap 2 Guru Karanganyar Dimulai 31 Mei

Petugas Puskesmas lantas memeriksa tekanan darah dan kemudian mencatat identitas Henny. Ibu-ibu bertubuh gempal itu pun dipersilakan duduk sembari menunggu nomor antreannya dipanggil.

Lain halnya dengan Ridwan, suami Henny. Pria berusia 67 tahun yang mengaku tidak memiliki keluhan penyakit apapun kaget saat mengetahui tensinya tinggi. Dia pun diminta petugas untuk kembali lagi besok setelah minum obat penurun tekanan darah. Alhasil, Henny pun menerima suntikan vaksin seorang diri tanpa ditemani suaminya.

"Bapak enggak boleh vaksin tadi, tensinya tinggi 190. Disuruh pulang, kembali lagi besok. Ini saya sudah vaksin. Alhamdulillah cuma sebentar dan enggak sakit," jelas Henny kepada saya seusai vaksinasi.

Baca juga: Pamong Desa Soka Klaten yang Diduga Korupsi Sudah 40 Hari Absen Ngantor

Henny bergegas pulang ke rumah yang jaraknya hanya lima langkah dari tempat vaksinasi. Dia pun memberikan obat penurun tekanan darah kepada sang suami atas petunjuk dokter. Dia juga meminta sang suami mengurangi kebiasaan minum kopi yang selama ini rutin dilakukan.

"Untung konangan hlo pak nek darahe tinggi. Saiki wis ra usah minum kopi biar besok bisa vaksin," kata Henny mengingatkan sang suami.

Ridwan pun meminum obat tersebut dan mengiyakan saran sang istri. Selama ini Ridwan mengaku tidak memiliki riwayat penyakit apapun. Bahkan sakit flu pun hampir tidak pernah dideritanya.

“Kaget aku, masak tensi kok 190 kalau enggak ketahuan dan tiba-tiba jatuh bisa langsung strok itu ya, hahaha,” kelakar Ridwan.

Selepas sahur Ridwan meminum satu tablet obat penurun tekanan darah sebelum mendaftar vaksinasi keesokan harinya, Sabtu (7/5/2021). Sekitar pukul 08,30 WIB dia tiba di tempat vaksinasi untuk mendaftar, dan kali ini pun lolos skrining.

Baca juga: Ribuan Wisatawan Serbu Telaga Madirda dan Air Terjun Jumog Karanganyar

Hipertensi

Sebagai informasi pada awalnya Kementerian Kesehatan melarang penderita hipertensi menerima suntikan vaksin Covid-19. Namun aturan tersebut direvisi dengan sejumlah syarat.

Dalam surat edaran Kementerian Kesehatan dijelaskan bahwa penderita hipertensi yang tekanan darahnya di bawah 180/110 MmHg boleh disuntik vaksin. Pengukuran tensi dilakukan di meja skrining oleh petugas.

Setelah selesai , Ridwan dan Henny menerima surat keterangan yang menyatakan mereka telah menerima suntikan vaksin Covid-19 tahap pertama. Surat itu juga sekaligus berisi jadwal vaksinasi tahap kedua yang dilakukan pada Juni 2021.

Baca juga: Asale Dusun Tandon di Selogiri Wonogiri

Ikhtiar Sehat

Kedua lansia dari Desa Ngringo ini tidak mengalami keluhan apapun setelah menerima vaksin Covid-19. Hal ini membuktikan bahwa vaksin Covid-19 jenis Sinovac cukup aman disuntikkan ke tubuh manusia, terutama lansia.

Tetapi, vaksinasi bukanlah satu-satunya cara mencegah penularan Covid-19. Vaksin Covid-19 membuat tubuh mengenali jenis virus tersebut yang jika di kemudian hari terinfeksi diharapkan gejalanya tidak begitu parah. Meski demikian, para penerima vaksin ini tetap harus menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

Mulai dari rajin mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

“Alhamdulillah sudah divaksin, merasa lebih terlindungi. Selama ini ikhtiar saya menjaga kesehatan dengan protokol kesehatan ada hasilnya. Anak saya suka cerewet kalau saya pergi belanja di tempat yang banyak kerumunan. Ternyata ada hikmahnya juga. Vaksin dan protokol kesehatan ini ikhtiar kami untuk mencegah penularan virus,” jelas Henny.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya