SOLOPOS.COM - Petilasan Raden Mas Said di Sendang Siwani, Desa Singodutan, Selogiri, Wonogiri, Sabtu (1/1/2022). (Solopos/Luthfi Shobri Marzuqi)

Solopos.com, WONOGIRI—Sendang Siwani menyimpan kisah perjuangan Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa dan prajuritnya saat pendudukan Belanda. Tidak heran jika petilasan di Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, tersebut sering dikunjungi masyarakat.

Kisah air keramat Sendang Siwani berawal dari Raden Mas Said dan prajuritnya membasuh diri di Sendang Siwani sebelum bertempur melawan Belanda. Dalam pertempuran tersebut Raden Mas Said yang juga Mangkunegara I mampu mengalahkan pasukan Belanda.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kisah itu hingga kini dipercaya membentuk citra Sendang Siwani sebagai sumur keramat. “Bahkan dulu Presiden Soeharto, sehari sebelum dilaksanakan pemilu selalu ke sini untuk mandi,” kata Slamet Riyadi, 54, jurukunci Sendang Siwani, saat ditemui Solopos.com, Sabtu (1/1/2022).

Baca Juga: Kisah Siman, Subuh ke Sawah Siang Jualan Balon Keliling Wonogiri

Ekspedisi Mudik 2024

Kisah sakti Sendang Siwani terbaru, kata Slamet, terjadi sekitar dua bulan lalu, tepatnya November 2021. Ia menunjukkan pesan pengunjung yang pernah meminta didoakan di Sendang Siwani.

“Alhamdulillah, berkat doa restu Pak Slamet dan saudara sekalian, anak saya lolos seleksi. Kalau enggak mundur, tanggal 16 [November] nanti akan ke Inggris dan Italia,” pesan pengunjung dari Karanganyar kepada Slamet Riyadi.

Slamet Riyadi menjadi jurukunci Sendang Siwani sepeninggal Supardi, ayahnya. Slamet Riyadi mengisahkan mendapat pesan dari Supardi menjelang ayahnya itu wafat.

Baca Juga: Jembatan Nusantara Wonogiri Ramai untuk Selfie, PKL Bentuk Paguyuban

Sing isoh ngrawati sendang iki gur awakmu. Rawatono sak apik-apike, aja mikir babagan jenang. Nek sendang wis mbok rawat, mbok apikne. Mengko jenang mara dewe,” kisah Slamet Riyadi menirukan pesan ayahnya.

Supardi meninggal pada 14 Januari 2021. Sebagai penerus jurukunci Sendang Siwani, Slamet Riyadi melakukan beberapa renovasi. Ia mengganti keramik pada bagian petilasan Raden Mas Said dan mengecat ulang daerah luar hingga dalam ruang sendang.

“Mohon maaf saja, untuk petilasan seperti ini tidak ada perhatian dari pemerintah daerah. Akhirnya, setelah saya diamanahi, ketika ada tamu yang berkunjung biasanya memberi uang. Uang itu dikumpulkan, kemudian saya gunakan untuk renovasi bangunan yang dianggap perlu,” lanjut Slamet Riyadi.

Baca Juga: 261 Tersangka Dijebloskan ke Tahanan Polres Klaten Sepanjang 2021

Dalam pantauan Solopos.com, pagar tembok luar terdapat bangunan tambahan, ditinggikan. Selain itu dinding sebagai bingkai lukisan yang mengisahkan kesaktian Sendang Siwani sejak masa Raden Mas Said, dicat baru.

Wujud perawatan Sendang Siwani juga tampak di bagian dalam sendang, tempat pengunjung biasa mandi atau sekadar membasuh beberapa bagian tubuh. “Saat ini kami masih punya pekerjaan rumah untuk memperbaiki lantai bagian dalam sendang. Karena yang sekarang sudah pecah-pecah,” ungkap Slamet sambil menunjukkan lantai yang dimaksud.

Slamet berharap bantuan untuk perbaikan lantai bagian dalam sendang itu kepada pihak swasta. Sebab sebelum seperti sekarang, pengelolaan sendang yang menurut kisah dari masyarakat airnya keramat, hanya dikelola oleh juru kunci.

Baca Juga: Rekor! Jumlah Pengunjung Umbul Pelem Klaten saat Tahun Baru

“Setelah kurang adanya perhatian dari banyak pihak, saya berinisiasi mengadakan paguyuban. Tujuannya untuk melestarikan, merawat Sendang Siwani. Nanti [Senin] malam kebetulan kami adakan kumpul-kumpul,” tambah Slamet Riyadi.

Paguyuban yang punya spirit untuk mengingatkan jejak perjalanan Mangkunegara I di Wonogiri, menurut Slamet Riyadi, membawa optimisme Sendang Siwani akan terus lestari.

“Teman-teman di paguyuban itu lebih membantu memikirkan kegiatan apa yang bisa dilakukan untuk meramaikan Sendang Siwani. Kalau khusus perbaikan bangunan, hanya mengandalkan dari pengunjung saja,” kata Sekjen paguyuban pelestari Sendang Siwani, Supriyanto, 40.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya