SOLOPOS.COM - Sejumlah kendaraan melintas di Gerbang Tol Kalikangkung, Kota Semarang, Selasa (26/4/2022). (Solopos.com-Dickri Tifani Badi)

Solopos.com, SEMARANG — Sejumlah petugas operasional tengah sibuk mengatur arus lalu lintas hingga membantu pemudik yang mengalami terkendala ketika melintas di Tol Kalikangkung, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (29/4/2022) dini hari.

Hal itu semua demi memberikan pelayanan optimal kepada para pemudik yang melakukan perjalanan ke kampung halaman. Meski demikian, momen mudik ini membuat para petugas jalan tol yang tidak dapat mudik bersama keluarga.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mereka harus menahan rindu untuk berlebaran bersama sanak keluarga. Di sela-sela waktu yang sibuk, mereka menyempatkan waktu tiap harinya dengan memberikan kabar melalui telepon maupun video call untuk melepaskan kerinduan kepada keluarga di rumah.

Tantangan seperti itu yang dirasakan oleh petugas operasional tol PT Jasa Marga Semarang -Batang, Budiman, 53. Ia mengakui bekerja di lapangan sudah menjadi risiko tersendiri yang membuat tidak tidak bisa sering berkumpul dengan istri dan anaknya.

“Ya udah risiko sebagai pekerja lapangan, mereka [keluarga] sudah terbiasa. Kalau keluarga sudah tahu, kegiatan bapaknya kerja di operasional harus siap tidak kumpul pada saat momen mudik begini, “ujar Budiman di sela-sela mengatur arus lalu lintas di Tol Kalikangkung kepada Solopos.com, Jumat (29/4/2022) dini hari.

Baca Juga: Sempat Akan Dihentikan, One Way Kalikangkung Semarang Tetap Lanjut

Ia mengaku bekerja di PT Jasa Marga sebagai petugas operasional sejak 1991 silam. Meskipun sempat mengeluh karena kecapaian, hal itu bisa terobati ketika berkumpul sama rekan sesama petugas operasional tol.

“Di saat capai, kami saling bekerja sama. Kami di sini ada beberapa unit kerja dan dikerahkan bersama. Bahkan, ketika capai pun mereka saling menghibur. Mulai dari SDM sampai umum ikut membantu kami di operasional,” ucapnya.

Dua Pekan Tak Pulang

Petugas operasional tol Semarang itu mengaku belum pulang ke rumah selama dua pekan terakhir. Pastinya, ia merindukan sanak keluarga yang di rumah. Tahun ini tidak ada cuti dan menunggu pekerjaan kelar baru bisa pulang ke rumah.

Baca Juga: Hari Pertama One Way, GT Kalikangkung Semarang Terima 47.000 Kendaraan

“Paling setelah ini, setelah beres. Sekarang pimpinan mengharapkan kami bisa memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat. Cuti ditunda dulu. Namanya udah biasa, mau enggak mau harus dijalani. Yang jelas, saya udah dua pekan. Sekali pulang ke rumah paling dua hari,” jelasnya.

Saat ditanya jika diberikan kesempatan untuk pulang ke rumah apa yang dilakukan kepada orang tersayang, Budiman mengatakan ingin mengajak istri dan anak makan bersama dan jalan-jalan.

“Jika ada cuti, yang jelas minimal makan bareng, ajak anak jalan sama istri. Itu lah kehidupan kami di operasional. Semua teman sama, keluarga pasti sudah paham. Tapi setiap hari saya sempatkan untuk memberikan kabar lewat telepon maupun video call untuk melepas kerinduan,” ungkap petugas operasional tol Semarang itu.

Baca Juga: Arus Mudik Meningkat, One Way Tol Japek-GT Kalikangkung Diperpanjang

Selain rindu keluarga, Budiman juga menjelaskan ia bersama rekan-rekannya berkomitmen tetap memberikan layanan optimal kepada para pemudik. Bahkan, ia rela berdiri di tengah gerbang tol untuk mengatur lalu lintas.

Tantangan Berat

“Kami berdiri di atas untuk mengajak pemudik supaya mereka diarahkan ke gardu transaksi yang kosong. Pastinya, ada juga yang bandel karena tidak tahu tanda dari kita. Yang jadi masalah adalah rata-rata pemudik tidak menyiapkan saldo E-Toll,” jelasnya.

Permasalahan kehabisan saldo E-Toll, menurutnya, kendala itu menjadi faktor penyebab kemacetan. Jadi, Budiman menyarankan kepada para pemudik untuk menyiapkan saldo sejak istirahat di rest area, bukan top-up di gerbang tol.

Baca Juga: Begini Situasi di GT Kalikangkung saat Penerapan One Way

“Harusnya sejak di rest area, harus diisi e-tolnya. Kami mengimbau seperti itu. Karena, di gardu sebenarnya kami tidak siap. Tidak boleh sebenarnya transaksi di gardu itu membuat memperlambat arus lalu lintas. Soalnya orang di belakang udah siap, eh ini malah mau beli saldo di gerbang, jadi lama itu,” katanya warga asal Tasikmalaya itu.

Dalam kesempatan ini, Budiman berpesan kepada masyarakat yang hendak mudik untuk mempersiapkan betul saldo e-toll. “Pesan saya, jangan berpikir top-up di gerbang. Kebanyakan mereka tidak meluangkan waktu pada istirahat di rest area. Padahal banyak sekali tempat transaksi top-up. Saya mengimbau di rest area,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya