SOLOPOS.COM - Tim Dukungan Satgas Penanganan Covid-19 Klaten memakamkan salah satu jenazah, Kamis (7/1/2021). (Taufiq Sidik Prakoso/Solopos)

Solopos.com, KLATEN–Sirine meraung memecah arus lalu lintas yang menghambat ketika dua mobil bergerak cepat dari posko SAR Klaten di Desa Tegalyoso, Kecamatan Klaten Selatan. Kedua mobil bergerak menuju ke salah satu rumah sakit. Selepas mobil jenazah rumah sakit bergabung dalam rombongan kedua mobil itu, iring-iringan lantas bergerak menuju kompleks permakaman.

Sebanyak enam orang turun dari salah satu mobil mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap mulai dari baju hazmat, sepatu boot, sarung tangan berlapis, hingga masker full face. Seluruh rongga pada pakaian mereka tertutup rapat oleh selotip kecuali lubang pernapasan pada masker.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Peti jenazah mulai diturunkan diiringi salah satu orang ber-APD itu menyemprotkan disinfektan. Peti jenazah lantas dibawa mereka menuju liang lahat untuk dimakamkan. Tak ada warga yang mendekat kala petugas itu mulai bekerja. Mereka menyaksikan proses pemakaman dari jarak puluhan hingga ratusan meter selama orang-orang itu bekerja.

Sementara itu, gerah tentu dirasakan orang-orang ber-APD mereka rasakan. Apalagi mereka mengenakan baju hazmat serta masker full face di bawah terik matahari. Namun, mereka terus bekerja untuk memakamkan jenazah.

Diusulkan, Reward untuk Desa di Klaten Mampu Kendalikan Covid-19

Disemprot Disinfektan

Selepas peti jenazah berada di dalam liang lahat dan sebagian sudah tertimbun tanah, orang-orang ber-APD itu lantas berjongkok mengitari makam untuk memanjatkan doa. Mereka lantas meninggalkan liang lahat diiringi salah satu dari mereka yang menyemprotkan disinfektan ke peralatan yang dipegang hingga jalanan yang dilintasi orang-orang ber-APD itu.

Sebelum naik lagi ke mobil, mereka disemprot disinfektan. Proses pemakaman lantas dilanjutkan oleh warga setempat, sementara mobil yang ditumpangi orang ber-APD itu bergegas meninggalkan kompleks permakaman.

Meski pemakaman sudah rampung, APD masih mereka kenakan hingga tiba di Pusdalops BPBD Klaten sebagai posko dekontaminasi. Di tempat itu, orang-orang ber-APD tersebut disemprot disinfektan sebelum melepas seluruh peralatan dan mandi.

Kegiatan itu menjadi bagian dari pemakaman jenazah dari Tim Dukungan Satgas Penanganan Covid-19 Klaten. Salah satu tim itu baru saja merampungkan pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19 di wilayah Kecamatan Jatinom.

Sekretaris Tim Dukungan Satgas Penanganan Covid-19 Klaten, Deni Nur Indragani, mengatakan protokol yang diterapkan sudah melalui kajian. Mereka membuat protokol dengan kajian risiko tertinggi dan diberlakukan sama kepada seluruh jenazah baik jenazah dengan kondisi terkonfirmasi positif Covid-19 maupun suspek. Hal tersebut dilakukan untuk menekan risiko anggota tim terpapar virus termasuk Covid-19.

Hal itu seperti penggunaan masker full face terutama bagi anggota tim yang bertugas memakamkan jenazah. Penggunaan masker itu untuk mencegah anggota tim terlena mengusap wajah di tengah proses pemakaman.

PSBB Jawa-Bali, Operasi Yustisi di Jateng Akan Terus Digencarkan

Tim Alanisis

Deni juga menjelaskan ada pembagian tugas setiap kali proses pemakaman. Ada tim analisis yang bertugas menerima laporan serta memutuskan strategi kerja tim. Ada tim perintis yang salah satu tugasnya mengecek kesiapan lokasi permakaman.

Ada tim eksekutor dan suport yang bertugas melakukan proses dan mendukung pemakaman jenazah hingga tim dekontamintasi yang melakukan sterilisasi anggota tim serta kendaraan yang digunakan untuk pemakaman.

“Setiap saat kami melakukan evaluasi. Karena kondisi psikologis dan sosiologis di masyarakat ketika ada standar pemakaman seperti itu dinamis,” kata Deni saat ditemui di posko SAR Klaten, Kamis (7/1/2021).

Selama ini proses pemakaman yang dilakukan tim relatif berjalan lancar. Deni mengakui ada beberapa kali kejadian komplain dari masyarakat ketika tim bekerja. Kondisi itu terjadi lebih karena kurangnya pemahaman terkait Covid-19.

“Ketika kami diskusikan dengan masyarakat rata-rata bisa selesai. Kondisi dinamis di lapangan seperti itu tidak lebih dari 2 persen,” kata Deni.

Koordinator Tim Dukungan Satgas Penanganan Covid-19 Klaten, Sasongko Agung, mengatakan selama ini tim bekerja dengan koordinasi dengan berbagai unsur mulai dari kecamatan, polsek, koramil, puskesmas, hingga gugus tugas desa. Hal itu dimaksudkan agar proses pemakaman bisa berjalan lancar dan sesuai protokol kesehatan.

“Tetap membutuhkan edukasi mendalam setidaknya pemahaman terkait Covid-19 itu dulu apa dan bagaimana cara penularannya,” jelas dia.

Anggota Tim Dukungan Satgas Penanganan Covid-19 Klaten, Indit, juga mengatakan protokol kesehatan tinggi diterapkan untuk memakamkan jenazah dengan protokol Covid-19. Meski dengan protokol kesehatan yang tinggi, proses pemakaman tetap menyesuaikan ketentuan agama masing-masing jenazah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya