SOLOPOS.COM - Makam Kiai Singkil di depan Kantor Bupati Demak. (Detik.com)

Solopos.com, DEMAK – Nisan di pinggir jalan depan Kantor Bupati Demak, Jawa Tengah, menjadi sorotan. Jika diperhatikan dengan seksama, nisan itu tidak seperti makam biasanya yang membujur ke utara.

Menurut cerita yang beredar, makam di sisi barat Kantor Bupati Demak itu dipercaya milik Kiai Singkil. Masyarakat percaya ada pusaka berharga di dalam makam tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Makam Kiai Singkil. Tapi ada yang menyebut Kiai Singkil dulu berwujud keris. Berarti bukan manusia. Kalau wujud keris kan berarti nyawanya jin," terang Warga Kelurahan Bintoro, Sugiyono, seperti dikutip dari Detik.com, Minggu (9/8/2020).

10 Berita Terpopuler: Aktivitas hingga Bayaran Mbah Minto Klaten Setelah Jadi Jutawan

Sugiyono menambahkan, ada beberapa orang yang datang berziarah ke makam tersebut sejak 2006. Padahal, dulu saat dia masih SD tidak ada orang yang datang untuk berziarah ke makam di depan Kantor Bupati Demak yang dilewatinya saban hari.

"Saat kecil tidak ada peziarah. Sejak 2006 ke belakang saya baru tahu ada peziarah. Kadang sedikit, kadang banyak. Antara tiga orang, delapan orang, dengan menggunakan tikar," jelasnya.

Menurut Sugiyono tidak ada kejadian aneh di sekitar makam Kiai Singkil tersebut. Sementara itu, Plt Kasi Sejarah dan Cagar Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Demak, Ahmad Widodo, menjelaskan posisi makam itu sejajar dengan Masjid Agung Demak.

"Coba kamu urutkan, Masjid (Agung Demak) menghadap ke mana dan makam tersebut ke mana," tutur Widodo.

Oalah… Ternyata Ini Penyebab 13 Rumah Warga Sragen “Pindah” ke Jatim 

Dua Cerita

Makam di depan Kantor Bupati Demak itu memiliki dua versi cerita. Pertama makam di era Kesultanan Demak.

"Dua versi, yang jelas makam (Kiai Singkil) itu era Kasultanan Demak. Sementara versi kedua, legenda dari orang-orang, sebagai tanggul atau bendung, supaya air tidak masuk ke keraton. Sebelahnya (Kali Tuntang) ada gundukan atau tanggul sampai panjang sekali. Pusaka itu untuk dijadikan tanggul, agar air tidak masuk dalam keraton," jelas Widodo.

Makam Kiai Singkil itu sengaja tidak dipindah lantaran termasuk benda cagar budaya yang harus dirawat. Apalagi Kiai Singkil diyakini sebagai salah satu syuhada yang ikut berjuang mempertahankan Kesultanan Demak.

Puluhan Mobil Antik Dipamerkan di Karanganyar Besok, Pengunjung Boleh Selfie 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya