SOLOPOS.COM - Suasana di RSUD Banyudono mulai sepi, Rabu (13/7/2016). Pelayanan di RSUD Banyudono mulai dihentikan, Jumat (15/7/2016). Pelayanan segera berpindah ke RSUD di Andong yang berlokasi di Desa Sugihan, mulai Rabu (27/7/2016). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Kisah misteri datang dari rumor hantu yang membantu proses kelahiran bayi.

Solopos.com, BOYOLALI – Kisah misteri bidan “kuntilanak” RSUD Banyudono sudah beberapa hari menghebohkan warga Boyolali. Ternyata cerita seram yang konon terjadi di bangunan rumah sakit yang sudah tidak digunakan itu ada beberapa versi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dihimpun Solopos.com dari penuturan para pengguna Internet (netizen) di Facebook, Sabtu (27/8/2016), versi pertama menceritakan ibu yang hendak melahirkan datang ke RSUD Banyudono. Ia merasa tak ada yang janggal, suasananya ramai dan terang.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga:
Heboh Ibu Melahirkan di RSUD Banyudono yang Sudah Kosong
Ini Kisah Penjaga RSUD Banyudono
Warga Diminta Tak Percaya Hantu RSUD Banyudono

Selama proses melahirkan, ibu tersebut ditemani seorang dokter tampan dan beberapa suster cantik. Begitu bayinya lahir, ia dipaksa oleh dokter tersebut untuk meninggalkan RSUD sebelum subuh tiba namun tanpa diberikan ari-ari jabang bayinya. Menurut mitos, ari-ari bayi merupakan makanan kesukaan kuntilanak.

Cerita versi kedua menyebut ada seorang suami yang mengantar istrinya yang sudah tidak tahan ingin melahirkan ke RSUD Banyudono pada Selasa (23/8/2016) malam, saat itu bertepatan dengan Selasa Kliwon.

Seperti di rumah sakit umumnya, mereka dilayani dengan ramah oleh seorang bidan. Anehnya ketika tersadar keesokan hari, mereka terbangun bukan di kamar melainkan di pintu depan RSUD. Mereka mendapati RSUD sudah tidak berpenghuni, meski begitu bayi yang dilahirkan selamat tak diketahui di mana ari-arinya.

Sementara cerita versi lain, pada malam itu ada dua ibu yang melahirkan dibantu oleh seorang bidan. Begitu proses persalinan selesai, bidan tersebut tersenyum dan berubah wujud menjadi kuntilanak. Pasien dan keluarga yang mengantar pingsan. Begitu sadar, mereka sudah berada di depan RSUD yang ternyata tidak berpenghuni.

Meski begitu cerita tersebut dibantah oleh Direktur RSUD Banyudono, Istirochah. Menurutnya bangunan lama RSUD Banyudono masih dijaga oleh petugas penjaga dan sejauh ini ia tidak pernah menerima laporan aneh-aneh.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya