SOLOPOS.COM - Ahmed Elngar, mahasiswa asal Mesir yang lulus dari UKSW Salatiga.

Solopos.com, SALATIGA — Mahasiswa asal Mesir Ahmed Elngar akan diwisuda bersama 706 lulusan Universitas Kristen Satya Wacana atau UKSW Salatiga, Sabtu (26/2/2022) ini.

Jauh-jauh datang belajar dari Mesir, pria yang biasa disapa Billy ini akhirnya berhasil menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer (FTEK) UKSW.

Billy yang menjadi bagian dari 707 lulusan yang akan diwisuda Rektor Neil Semuel Rupidara, S.E., M.Sc., Ph.D. Bukan tanpa alasan Billy memilih Indonesia dan UKSW.

Selain Indonesia, pria kelahiran Juni 1995 ini pernah mengunjungi negara Bahrain, Thailand, Malaysia dan Kamboja. Baginya, Indonesia dan Salatiga mempunyai daya tarik tersendiri.

Baca Juga: Semangat Kolaborasi, UKSW Jalin Kerja Sama dengan UMN Cilacap

“Orang Indonesia baik dan suka membantu. Selain itu, di Salatiga cuacanya sejuk dan harga barang-barang tidak mahal. Kuliah di UKSW juga sangat nyaman, di sini saya belajar toleransi. Banyak teman dari berbagai daerah seperti Papua, Bali, dan saya belajar toleransi dari mereka. Karena itulah saya memilih menyelesaikan kuliah saya di UKSW,” kata pemilik hobi berenang ini.

Lama menetap di negara yang dikenal dengan negeri piramida tak membuat putra pasangan Mohamed Elngar dan Mona Youssif ini kesulitan beradaptasi kuliah di UKSW. Billy sempat mengikuti kelas khusus belajar bahasa Indonesia di Pusat Bahasa UKSW untuk memperlancar komunikasinya.

Menurutnya, iklim akademik di kampus ini sangat mendukung mahasiswa asing seperti dirinya untuk menimba ilmu.

“Dosen-dosen di sini baik, teman-teman mahasiswa juga. Saya tidak mengalami kesulitan berarti dalam bahasa selama belajar. Saya bergaul dengan banyak teman di sini dan belajar bahasa Indonesia juga bahasa Jawa dari mereka. Saya juga mengajari mereka bahasa Inggris,” cerita Billy ketika disinggung pengalamannya selama belajar.

Baca Juga: Selamat! UKSW Raih Penghargaan Kerja Sama Anugerah Diktiristek 2021

Kesempatan bisa belajar di Indonesia tak disia-siakan Billy untuk mencari banyak pengalaman. Billy tercatat aktif juga mengikuti kegiatan di kampus seperti kegiatan yang diadakan Biro Kerja Sama dan Hubungan Internasional (BKHI) dan Association Internationale des Etudiants en Sciences Economiques et Commerciales (AIESEC).

Lewat kegiatan AIESEC, Billy bergabung menjadi Global Volunteer dan mendampingi anak-anak di Solo belajar Matematika dan Bahasa Inggris.

Skripsi berjudul “Study on Wireless Power Transfer for Stationary and Dynamic Charging Systems for Electric Vehicles” mengantar Billy meraih gelar sarjananya. Dibimbing Gunawan Dewantoro, M.Sc. Eng., dan Atyanta N. Rumaksari, M.T. MBA., Billy mengangkat riset tentang transfer daya listrik tanpa kabel untuk mobil listrik yang saat ini sedang naik daun. Saat ini, skripsi Billy tengah disempurnakan lagi untuk dikirim ke salah satu jurnal internasional.

Billy bukanlah satu-satunya mahasiswa asing yang belajar di UKSW. Meskipun terletak di kota yang kecil, di UKSW setidaknya ada 36 mahasiswa asing yang kuliah mengambil jenjang strata 1, magister, dan juga doktor.

Baca Juga: 707 Mahasiswa UKSW Diwisuda Sabtu, Ini Daftar Lulusan Terbaiknya

Belum lagi, puluhan mahasiswa asing yang umumnya dari Australia dan Amerika juga mengikuti program belajar bahasa dan budaya Indonesia yang diadakan Pusat Bahasa UKSW.

Ahmed Elngar mengikuti kegiatan di Pusat Bahasa UKSW.
Ahmed Elngar mengikuti kegiatan di Pusat Bahasa UKSW.

Kepercayaan Masyarakat Luar

Ditemui di ruang kerjanya, Jumat (25/02/2022), Pembantu Rektor IV UKSW Bidang Kerja Sama Kelembagaan dan Internasionalisasi Joseph Ernest Mambu, S.Pd., M.A., Ph.D., menyampaikan lulusnya Billy tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi kampus ini.

“Dipilihnya UKSW sebagai tempat belajar menjadi bukti kepercayaan masyarakat luar terhadap kampus ini. Billy yang dari Mesir menjadi contohnya. Selain Billy, puluhan mahasiswa asing lainnya sedang menyelesaikan kuliahnya. Kebanyakan dari Timor Leste dan ada juga yang dari Brazil, Jepang, Korea Selatan, USA, dan Slowakia,” terang Joseph Mambu.

Diakui Joseph Mambu, internasionalisasi sangatlah penting bagi sebuah kampus di tengah persaingan global seperti sekarang. Internasionalisasi di UKSW sudah dilakukan sejak lama dan tidak hanya sebatas pada mengirim mahasiswa untuk belajar ke luar negeri atau sebaliknya saja.

Baca Juga: Mahasiswa UKSW Ikuti MBKM, 4 Bulan Dampingi 13 Sekolah di Kupang

Salah satu bentuk lain dari internasionalisasi yang sudah UKSW lakukan sejak lama adalah program EASE, yaitu pertemuan dengan mahasiswa dari Kwansei Gakuin University -Jepang yang sudah berlangsung selama 44 tahun.

“Selain itu, sejalan dengan renstra pimpinan UKSW yaitu salah satunya meningkatkan riset dan publikasi internasional, kami juga menambah suntikan akademisi dari luar. Keterlibatan aktif UKSW dengan organisasi internasional seperti salah satunya ACUCA [Association of Christian Universities and Colleges in Asia] juga menguatkan posisi UKSW di luar,” imbuhnya

Terbaru disampaikan Joseph Mambu, tahun ini UKSW juga membidik lebih banyak mahasiswa yang dapat mengikuti program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Tahun lalu, 2 mahasiswa UKSW mengikuti program ini, mereka adalah Dyota Catacyacitta Vidyadhari yang belajar di University of Pisa Italia dan Reina Sabia Listya yang belajar di Michigan State University di Amerika Serikat.

Rekomendasi
Berita Lainnya