SOLOPOS.COM - Choi Jin Sil, salah seorang pesohor Korea Selatan yang memilih bunuh diri (scmp.com)

Solopos.com, SOLO – Produksi industri hiburan Korea Selatan menyusup ke pelbagai negeri di dunia, baik dalam nyanyian, sandiwara, maupun pertunjukan gerak dan lagu. Dengan memadukan gemerlap panggung yang dimeriahkan lelaki serta perempuan muda usia berpenampilan prima yang lincah menari, gelombang hiburan baru berjuluk Korean Popular (K-Pop) itu menghipnotis konsumen di pelbagai negeri.

Di balik gemerlap pentas K-Pop itu tersembunyi rahasia kehidupan para artis yang tak seindah penampilan mereka di pentas hiburan dunia. Solopos.com, Kamis (9/1/2013), mencoba menguaknya dengan membuka kembali pelbagai catatan media massa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Leeteuk, leader Super Junior yang mengaku pernah mencoba bunuh diri (soompi.com).jpg

Leeteuk, leader Super Junior yang mengaku pernah mencoba bunuh diri (soompi.com).jpg

Terbilang mengejutkan, perusahaan-perusahaan hiburan Korea Selatan yang berlomba-lomba mencetak artis guna memenuhi kebutuhan hiburan dunia ternyata tak mengupah mereka sebanding dengan popularitas yang tampak di mata fans. Tidak tertutup  kemungkinan, kondisi itulah penyebab banyaknya artis K-Pop dengan karier moncer memilih mati dengan cara bunuh diri. Tekanan atas kebutuhan ekonomi mereka mungkin tak lagi tertahankan bagi para selebritas malang itu.

Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) alias Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi dalam OECD Factbook mencatat Korea Selatan sebagai negara dengan tingkat bunuh diri tertinggi di dunia. Penyebab terbesar bunuh diri warga Korea Selatan itu adalah karena fakor depresi, yakni sebanyak 28,28%. Penyebab terbesar kedua bunuh diri mereka adalah karena penyakit menahun, yakni 21, 88%, dan faktor ketiga adalah karena masalah ekonomi (16,17%).

Dari sekian banyak kasus bunuh diri di Korea Selatan, tentu saja yang paling kerap disorot media massa adalah bunuh diri para selebritas yang tak lain para idola yang diciptakan industri hiburan setempat. Kisah kehidupan model dan aktris Choi Jin Sil yang banyak terlibat dalam pembuatan drama Korea bisa ditelaah sebagai salah satu contoh.

Choi Jin Sil ditemukan tewas secara mengenaskan dengan cara gantung diri di rumahnya pada tahun 2008 silam. Pengusutan atas kasus itu mengungkapkan penyebab bunuh dirinya adalah masalah ekonomi. Ketenaran Choi Jin Sil sebagai aktris dan model rupanya tak mampu melepaskannya dari lilitan utang.

Perusahaan-perusahaan hiburan yang menjadi pemasar para artis K-Pop dinilai memiliki andil besar hingga menyebabkan banyak artis memilih mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Mereka mengalami depresi karena tuntutan pekerjaan yang sangat padat, layaknya kerja rodi.

Bukan hanya mengatur jadwal manggung, perusahaan-perusahaan hiburan yang mempekerjakan para pesohor K-Pop itu tak ragu mengontrol kehidupan artis binaannya. Pelbagai hal wajib dipatuhi para pesohor K-Pop itu demi menjaga citra masing-masing. Latihan dijadwal dengan sangat ketat agar penampilan mereka maksimal.

Perusahaan-perusahaan hiburan itu meminta artis mereka berlatih 10-12 jam tiap harinya, rutin 7 hari dalam sepekan. Tak hanya soal latihan, bahkan soal hubungan asmara pun tak boleh sembarangan dilakukan para pesohor K-Pop itu. Buntutnya, sebagaimana warga negeri itu yang gemar bunuh diri, para pesohor yang mestinya menjadi teladan penggemar itu tak berperilaku lebih baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya