SOLOPOS.COM - Ilustrasi akuarium (www.aquariumdesigngroup.com)

Kisah inspiratif kali ini dari Putra yang sukses berbisnis ikan akuarium.

Solopos.com, MEDAN — Kisah inspiratif datang dari seorang pria bernama Putra, 26, yang sukses berbisnis ikan. Putra pernah bekerja di pabrik, menjadi buruh, membuka usaha doorsmeer dan lainnya tapi sulit berkembang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sejak dulu, cita-citanya bergabung Tentara Nasional Indonesia (TNI). Namun, kecelakaan sepeda motor beberapa tahun lalu menghalangi langkahnya tersebut. Pada 2011, pria yang memiliki nama lengkap Putra Wiragama ini mulai mengikuti jejak ayahnya yang berbisnis ikan hias.

Berbekal hobi dan ilmu dari orang tuanya itu, Putra pun fokus merintis usaha peternakan ikan yang dinamai Aquarium Eka. Setelah memahami dan mengetahui berbagai jenis ikan hias dan ikan konsumsi, ia  mengembangkan langkah dengan memasarkan hasil ternaknya.

“Awalnya sih ikuti hobi bapak, dan saya tergiur setelah melihat ikan yang kami pelihara bisa dijual dari hasil perkembangbiakan yang kami lakukan,” tutur Putra, seperti dikutip Solopos.com dari Okezone, Sabtu (15/10/2016).

Usaha ikan hias Putra dikelola di lahan seluas 1 rantai atau 400 meter persegi di belakang rumahnya di Jl. Pendidikan No. 28, Desa Bandar Setia, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang, Sumatra Utara. Sedikitnya 80 konsumen dilayani baik itu pedagang kecil, toko, maupun peternak atau penghobi ikan hias.

“Hasilnya lumayan lo. Saya enggak harus kerja di luar, hanya menekuni bisnis ini. Dalam sehari, ada saja yang beli dan memesan ikan hias serta ikan konsumsi. Omzet saya Rp500.000 hingga Rp2 juta per hari,” ungkap dia.

Saat ini, dalam mengembangkan bisnis budidaya ikan hias dan ikan konsumsi itu, Putra mempekerjakan tiga pegawai baik untuk mengurus ternak ikannya maupun dalam urusan penjualannya.

“Biasanya para konsumen yang datang dan sebagian juga dikirim. Bagi toko-toko yang tidak bisa mengambil, pekerja saya lah yang mengantarnya,” kata Putra.

Menurutnya, ada 150 jenis ikan yang meramaikan puluhan kolam bersekat yang dikelolanya. Ada berbagai jenis ikan koi, moli, laohan, dan sebagainya. Sedangkan untuk ikan konsumsi ada ikan sepat, lele, gurami, nila, dan lainnya.

Pria lulusan SMA ini mengaku tak begitu kesulitan merawat ikan-ikannya, asalkan memiliki kecintaan terhadap ikan, semuanya mudah. Bahkan, bagi pemula, ia bisa menjamin bisa melakukannya, asalkan punya kemauan.

Ia dan ayahnya juga tak keberatan berbagi ilmu mengenai ikan peliharaannya, terutama untuk para pencinta atau peminat ikan hias yang ingin mencoba membangun usaha. “Silakan, datang saja ke sini. Pasti bisa,” ajaknya.

Mengenai tips pemeliharaan ikan hias, yang penting harus memerhatikan kebersihan kolam serta kebutuhan ikan. Misalnya kondisi kolam, makanan, gejala ikan sakit sampai ikan yang akan bereproduksi. Putra menyebut tak semua jenis ikan tahan dengan air hujan.

Untuk itu, putra harus siap-siap mengganti airnya, agar ikan tak mati. “Biasanya kalau musim penghujan seperti ini, ikan hias yang kolamnya terbuka sering terkena jamur pada tubuhnya. Untuk itu, kolam harus bersih, Ph air harus 6-7 kadar air. Dalam sepekan, setidaknya air 3-4 kali diganti. Kalau ada yang terserang penyakit, ikan harus dimainkan tempatnya [dipisah]. Harus diberi obat biru yang namanya Metalik Blue,” jelas Putra.

Ikan indukan biasanya dipetakan di keramba-keramba berbentuk jaring yang terdapat lubang-lubang kecil. Gunanya untuk memudahkan anak ikan yang baru lahir melepaskan diri dari komunitas indukan.

“Harus dipisahkan antara indukan dan anakan. Jadi setiap indukan, nantinya akan kawin dan melahirkan. Anaknya dengan sendirinya keluar dari lubang keramba dan dipisahkan kembali indukannya. Hal itu agar anakan tak diganggu induknya atau tak dimakan induknya,” sebutnya.

Ikan akan akan bertelur ditandai dengan posisi ikan sering menukikkan kepalanya ke bawah dan kerap berada di bawah air. Sedangkan bagi ikan yang terserang penyakit, kerap berada di atas air.

Dalam pemasaran, ia juga mengaku sudah merambah berbagai kota dan provinsi, selain toko ikan hias di Medan dan setiap pengecer yang datang ke rumahnya.

“Kalau di Medan ada berbagai toko ikan hias yang berlangganan dengan kami. Lain lagi konsumen eceran yang datang ke rumah dan orderan dari kota atau provinsi seperti, Pekanbaru, Riau, Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan lainnya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya