SOLOPOS.COM - Ilustrasi Covid-19 lockdown. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO — Jemaah Masjid Agung Solo berduka  atas berpulangnya Imam Masjid Agung Solo K.H Zumroni, Rabu (7/7/2021) pagi.  Almarhum wafat saat menjalani isolasi mandiri di Kompleks Perumahan Masjid Agung, Kelurahan Kauman, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo. Jenazah dimakamkan dengan protokol pemulasaraan Covid-19.

Sekretaris Pengurus Masjid Agung Solo, Abdul Basid Rochmad, menjelaskan kondisi kesehatan Zumroni menurun mulai Selasa (6/7/2021) malam. Imam Masjid Agung Solo itu berpulang dalam perjalanan menuju ke salah satu rumah sakit (RS) pada Rabu pagi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Ini tadi koordinasi dengan Satgas Covid-19 untuk pemakaman dengan prokes. Tapi sama keluarga diusulkan pemakaman di makam keluarga di Kacangan, Boyolali,” kata dia kepada Solopos.com, Rabu pagi.

Baca juga: Pemkot Berkukuh 14 Pasar Ditutup Sampai 20 Juli, Bolo Pasar Solo: Kami Benar-Benar Bingung!

Basid mengatakan Zumroni meninggalkan istri dan seorang putri. Selain dikenal sebagai Imam Masjid Agung Solo, dia merupakan seorang pengajar pesantren penghafal Al Quran Masjid Agung Solo.

“Kami sangat kehilangan, suaranya bagus, orator, seorang dakwah, dan seorang mubalig. Mendengarkan pengajiannya senang walaupun disentil. Enggak marah. Kalau saya datang, saya yang disentil,” paparnya.

Menurut dia, Zumroni kerap berkelakar orang meninggal dunia sesuai urutan abjad nama. Sehingga dakwah dengan guyonan ala Imam Masjid Agung Solo itu selalu dinantikan para jemaah, khususnya jemaah haji perempuan.

Baca juga: Rekor! Sehari, 32 Jenazah Dimakamkan Dengan Protokol Covid-19 Di Wonogiri

Warga Meninggal Saat Isoman

Selain  Imam Masjid Agung Solo, ada sejumlah warga lain yang meninggal saat menjalani isolasi mandiri. Ketua Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) PMI Kelurahan Serengan, Nugroho Aprianto, mencatat lebih kurang tiga orang yang menjalani isolasi mandiri lalu meninggal dunia satu bulan terakhir di Kelurahan Serangan. Satu orang pria lansia yang menjalani isolasi mandiri meninggal dunia Selasa (6/7/2021) malam.

“Satu keluarga terdiri dari delapan orang, yang positif lima orang, salah satu dari lima itu meninggal dunia,” ungkapnya.

Sebelumnya, kata dia, keluarga tersebut berniat melarikan satu anggota keluarga ke RS dengan cara memanggil dokter dari Puskesmas setempat. Dokter memeriksa tapi kondisinya sudah berpulang.

“Jadi tim pemulasarannya dari tim kecamatan [Satgas Penanganan Covid-19 kecamatan setempat]. Langsung enggak pakai jeda waktu, setelah dinyatakan dokter puskesmas meninggal. Tim pemulasaran turun, langsung dibungkus,” katanya.

Baca juga: Pemkot Solo Minta Oksigen Untuk Proyek GOR Manahan, Gubernur Ganjar: Utamakan Kesehatan!

Pelaksana Harian Jaga Tangga Covid-19 Kelurahan Jagalan, Murjioko, menjelaskan satu orang isolasi mandiri meninggal dunia, Minggu (4/7/2021) pukul 05.00 WIB. Tim sukarelawan pemulasaraan jenazah kecamatan setempat memakamkan ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Purwoloyo.

“Sebenarnya hasil swab positif disuruh mondok di RS Kustati enggak mau. Minta pulang,” kata dia.

Menurut dia, Satgas Penanganan Covid-19 Kelurahan Jagalan menghubungi PMI Kota Solo karena pelayanannya 24 jam. Dokter PMI Kota Solo datang memeriksa denyut nadi, nafas, dan memastikan orang tersebut meninggal dunia.

Murjioko menjelaskan satgas kelurahan tidak memiliki ambulans maupun mobil jenazah tapi dapat pinjaman mobil jenazah untuk proses pemakanan. Satu orang anggota keluarga lainya dinyatakan terpapar Covid-19 dari hasil penelusuran orang meninggal dunia di rumah tersebut.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya