SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, BAKU – Suporter sepak bola dikenal keandalannya menempuh jarak yang ekstrem untuk mendukung tim kesayangan. Namun mungkin hanya sedikit yang mau membikin perjalanan seperti Kevin Cobb, 59, dan Jake Ralph, 29. Ayah dan anak yang merupakan fans Chelsea ini rela jauh-jauh hari berangkat dari London untuk menuju lokasi final Liga Europa antara Chelsea melawan Arsenal di Baku, Azerbaijan.

Lokasi venue memang berjarak cukup jauh, sekitar 5.571 kilometer dari Inggris. Kevin dan Jake mengawali perjalanannya dari Bandara Stansted, London, pada Selasa (21/5/2019) waktu setempat. Mereka mengambil penerbangan terakhir menuju Istanbul.

Promosi Iwan Fals, Cuaca Panas dan Konsistensi Menanam Sejuta Pohon

Tiba di Turki pada Rabu (22/5/2019), keduanya melanjutkan perjalanan ke Ankara dengan menggunakan pesawat lagi dalam penerbangan selama satu jam.
Setibanya di Ankara, tibalah perjalanan paling berat untuk Kevin dan Jake. Keduanya akan melakukan perjalanan darat dengan kereta selama 24 jam.

Keduanya menaiki Dogu Ekspresi dari Ankara menuju Kars yang berjarak sekitar 1.310 kilometer pada Kamis (23/5/2019). Setelah sehari penuh berada di kereta, Kevin dan Jake merencanakan tiba di Kars pada Jumat (24/5/2019).

Mereka kemudian berencana menyeberang menuju Tbilisi di perbatasan Georgia menggunakan taksi. Keduanya ingin menghabiskan akhir pekan sejenak di Georgia sebelum melanjutkan perjalanan lagi menuju Baku dengan menggunakan kereta pada Minggu (26/5/2019). Mereka merencanakan tiba di kota tuan rumah final Liga Europa pada Senin (27/5/2019) atau dua hari sebelum laga Chelsea kontra Arsenal berlangsung.

Jake mengungkapkan ini adalah salah satu perjalanan “tergila” yang pernah dia lakukan untuk mendukung The Blues. Dia memilih perjalanan tersebut lantaran mahalnya biaya penerbangan resmi yang dikeluarkan klub, sekitar 1.000 poundsterling atau sekitar Rp18,2 juta. Dana itu belum termasuk tiket pertandingan.

“Daripada membayar 1.000 poundsterling lewat agen perjalanan, kami memutuskan untuk melakukannya secara mandiri dan memulai perjalanan kami yang sedikit gila,” ujar Jake seperti dilansir Daily Mail, Kamis.

Venue final Liga Europa di Baku memang dikritik oleh masing-masing kontestan. Arsenal bahkan melayangkan protes ke UEFA lantaran permasalahan tiket dan akomodasi menuju venue final di Baku Olympic Stadium masih belum teratasi sampai saat ini. Jake sendiri kecewa dengan sikap Chelsea yang tidak pasang badan terkait kesulitan fans menyaksikan final.

“Kami telah menghemat banyak dengan cara ini, dengan hotel dan semuanya mungkin masing-masing menghabiskan sekitar 500 poundsterling. Sangat memalukan karena lebih banyak fans Chelsea dan Arsenal tidak akan mampu melakukannya,” keluh dia.

Fans Chelsea dan Arsenal sendiri mempermasalahkan kuota 6.000 tiket untuk masing-masing suporter. Jumlah itu dinilai terlalu sedikit untuk stadion yang memiliki kapasitas 68.700 penonton. Itu artinya hanya sekitar 15% dari kapasitas stadion saja yang benar-benar diisi suporter fanatik kedua tim. Sementara hampir 62.000 tiket lainnya diberikan ke panitia lokal, UEFA, asosiasi nasional, rekan komersial, pihak penyiar, dan paket-paket ramah tamah korporasi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya