SOLOPOS.COM - Tugu Lawet, simbol kemakmuran rakyat Kebumen (Instagram/@kebumen_asik)

Solopos.com, KEBUMEN — Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah juga dikenal dengan tugu ikoniknya, yaitu Tugu Lawet. Bangunan ini berada di simpang empat pusat Kota Kebumen.

Dihimpun dari berbagai sumber, Rabu (2/3/2022), tugu yang juga dikenal sebagai titik nol Kabupaten Kebumen ini juga dikaitkan dengan potensi sarang burung lawet, sebutan burung walet bagi masyarakat setempat.

Promosi Apresiasi dan Berdayakan AgenBRILink, BRI Bagikan Hadiah Mobil serta Emas

Seperti diketahui masyarakat Kebumen, khususnya di kawasan pesisir pantai selatan, banyak yang memburu burung walet untuk diambil sarangnya yang berasal dari air liur burung tersebut. Perburuan sarang burung walet ini dikarenakan nilai jual sarang burung walet yang tinggi sehingga menjadi sumber penghasilan masyarakat yang menjanjikan.

Baca juga: Kisah Penemuan Harta Karun Indonesia Tersembunyi di Kebumen

Tugu Lawet ini dibuat untuk menggambarkan aktivitas serta perjuangan para pengunduh sarang burung walet dia gua-gua pada tebing karang di pesisir selatan Kabupaten Kebumen. Gua yang dimakusdkan adalah deretan gua di pesisir selatan Kecamatan Ayah dan Kecamatan Buayan. Gua-gua tersebut merupakan habitat alami burung walet.

Bentuk Tugu Lawet yang tidak beraturan ini menggambarkan kontur karang di pesisir selatan Kebumen yang terjal. Dalam tugu tersebut terdapat lima patung manusia yang menggambarkan para pengunduh sarang burung walet. Lalu juga ada dua patung burung walet raksasa di puncak tugu. Lima patung manusia ini dibuat hanya menggunakan celana pendek, menggambarkan kesederhanaan para pengunduh di masa lampau.

Baca juga: Sarang Burung Walet, Nyi Blorong & Misteri Goa Karang Bolong Kebumen

Sejarah Tugu Lawet Kebumen

Berdasarkan sejarahnya, dilansir dari sebuah karya literasi dari situs repository.umy.ac.id, Tugu Lawet Kebumen dibuat oleh seorang pemahat bernama Suko, rekan dari pemahat senior Kebumen, Alm. Tan Giok Twan atau akrab disapa Teguh Twan, pada 1975. Suko sudah dikenal lewat karya-karya pahatannya yang lain, salah satunya Monumen Perjuangan Kemit.

Tugu ini memiliki tinggi keseluruhan sekitar 15 meter dan dibangun di bawah perintah Bupati Kebumen yang saat itu menjabat, R. Soepeno Soerjodiprodjo. Pada 2016, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kebumen mengumumkan akan melakukan perombakan total pada Tugu Lawet. Namun rencana ini justru memicu polemik dari kalangan masyarakat. Salah satu yang paling keberatan adalah Teguh Twan yang ikut andil dalam pembangunan Tugu Lawet tersebut.

Baca juga: Ini Dia Tempat Angker di Kebumen, Salah Satunya Bekas Rumah Sakit

Dia berpendapat bahwa monumen Tugu Lawet itu memiliki nilai filosofis banyak dan mendalam. Bahkan, Tugu Lawet telah menjadi entitas Kabupaten Kebumen. Selain itu, Tugu Lawet ini memiliki kenangan tersendiri bagi Teguh karena saat itu sang Bupati meminta langsung kepada Teguh untuk dibuatkan tugu tersebut dan pada akhirnya, Teguh melibatkan rekannya bernama Suko untuk membuat pahatan tugu tersebut.

Tugu Lawet Kebumen setelah direvitalisasi (Instagram/@explore_kebumen)

Teguh juga mengaku bahwa dia melakukan pengamatan langsung kepada para pengunduh sarang burung walet yang ada di area pesisir pantai selatan. Dari pengamatannya itu, Teguh ditemani dengan rekannya bernama Sabtoto (Alm), dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta membuat sketsa Tugu Lawet.

Sementara itu, pihak pemkab, yaitu Wakil Bupati Kebumen yang saat itu menjabat, KH Yazid Mahfudz, melalui akun Facebooknya meminta warga untuk tidak berlebihan dalam menanggapi rencana perombakan Tugu Lawet. Menurutnya, rencana perombakan total Tugu Lawet bertunjuan membuat maskot Kebumen itu lebih indah lagi.

Baca juga: Inilah Harta Karun Indonesia yang Hilang dari Kebumen

Sebelumnya, Bupati Kebumen yang menjabat pada 2016 silam, HM Yahya Fuad, berencana merombak total Tugu Lawet lantaran dinilai kurang komersial. Untuk merombaknya, bupati menggelar sayembara guna menentukan desain Tugu Lawet yang baru. Sayembara ini tidak terbatas bagi warga Kebumen saja, namun juga seluruh rakyat Indonesia.

Setelah menimbulkan pro dan kontra, rencana perombakan Tugu Lawet ini tetap berjalan dengan menggunakan dana APBD Kebumen tahun 2017 sebesar Rp683 juta dan berhasil diselesaikan pada 2017 silam. Dilansir dari berbagai sumber, Kabid Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kebumen, Misrodin mengungkapkan bahwa revitalisasi Tugu Lawet yang sudah berumur lebih dari empar dekade itu berhasil diselesaikan sesuai rencana yang dimulai pada Agustus 2017 dan selesai pada Oktober 2017.

Baca juga: Kisah Pemburu Harta Karun di Kebumen: Betaruh Nyawa Demi Air Liur

Dengan dilakukannya revitalisasi ini, Tugu Lawet tampak lebih kekinian lewat desain apagar stainless yang mengelilingi tugu dan taman. Selain pagar stainless, terdapat juga air mancur yang dirancang untuk menambah daya tarik.

Dahulu, Tugu Lawet Kebumen yang juga dikenal dengan sebutan Kupu Tarung ini pernah menjadi simbol kemakmuran masyarakat Kebumen dari bisnis sarang burung, dan karenanya menjadi tugu kebanggaan. Kini Tugu Lawet menjadi tugu nostalgia, dan tugu pengingat bahwa eksploitasi anugerah alam yang tak terkendali cepat atau lambat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya