SOLOPOS.COM - Cabup Sukiman (dua dari kanan) didampingi cawabup Iriyanto (kanan) menerima rekomendasi dari Partai Gerindra yang diserahkan Sekretaris DPD Partai Gerindra Jawa Tengah Sriyanto Saputro di DPC Partai Gerindra Sragen, Kamis (3/9/2020) sore. (Tri Rahayu/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN — Kegagalan Sukiman melaju sebagai calon bupati atau cabup dalam Pilkada Sragen 2020 menyisakan banyak cerita. Sukiman pun blak-blakan terkait kegagalanya mendapatkan rekomendasi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Saat ditemui wartawan di kediamannya, Senin (14/9/2020), akademisi sekaligus pengusaha asal Desa Mojokerto, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen, itu menyampaikan permintaaan maaf kepada warga Sragen yang berharap adanya alternatif cabup yang bisa dipilih dalam Pilkada Sragen 2020.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia mengakui perjalanan untuk menjadi cabup sangat tidak mudah karena harus melalui jalan yang terjal.

"Apa boleh dikata, perjalanan tidak mudah dan amat terjal. Ternyata Allah belum menghendaki saya maju sebagai cabup," ujar Sukiman.

Kisah Unik Pria Trucuk Klaten yang Tinggal di Makam: Pernah Berjaya Jadi Dukun Togel

Sukiman berterima kasih kepada Partai Gerindra yang telah memberikan rekomendasi kepadanya untuk maju sebagai cabup dalam Pilkada Sragen. Namun, ia menyayangkan rekomendasi itu datangnya cukup terlambat sehingga itu membuat PKS sedikit ragu dalam memberikan rekomendasi.

"Surat rekomendasi sudah diterbitkan DPP Gerindra pada 25 Agustus. Ternyata itu tidak segera di-follow up oleh DPD. Setelah terjadi perdebatan sengit, rekomendasi baru diberikan last minute yakni satu hari jelang pendaftaran pada 3 September pukul 17.00 WIB," jelas Sukiman.

Dipingpong

Setelah memastikan mendapat rekomendasi dari Partai Gerindra, Sukiman bersama timnya langsung bergegas merapatkan diri ke PKS. Selama 10 hari, Sukiman berikhtiar menjemput rekomendasi dari DPP PKS yang berkantor di Jakarta. Akan tetapi, ia justru merasa dipingpong atau dilempar ke sana ke mari.

"Ada kesan saya dipingpong, dari DPW saya diminta ke DPP, dari DPP dikembalikan ke DPD. Jadi ada gap komunikasi dan keputusan. Kami sudah meminta bantuan teman kami di PKS, termasuk mantan Gubernur Jabar Pak Aher [Ahmad Heryawan]. Tapi, ada proses-proses yang tidak mungkin kami ikuti," papar Sukiman.

Sukiman sendiri mengaku sudah mendengar kabar bila PKS sudah memutuskan abstain dalam Pilkada Sragen sejak 26 Agustus. Hal itu, kata Sukiman, membuat proses mendapatkan rekomendasi dari partai itu untuk maju sebagai cabup Sragen menjadi tidak berjalan lancar.

Di Lereng Merapi Daerah Klaten Ini Dilarang Teriak-Teriak Kalau Enggak Pengin Kesurupan

"PKS memutuskan abstain dengan alasan yang tidak elok. Sebagai putra bangsa seharusnya kami dibantu dan ditolong PKS, tapi tidak bisa lakukan itu," ujar Sukiman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya