SOLOPOS.COM - Rumah warga di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Demak, yang tenggelam akibat abrasi. (Youtube)

Solopos.com, DEMAK — Abrasi atau pengikisan daratan oleh gelombang alut yang terjadi di Demak telah menenggelamkan rumah pasangan Rukani dan Pasijah.

Tanah kelahiran mereka di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, kini telah menjelma menjadi lautan. Meski telah ditawari pindah, Rukani dan Pasijah memilih bertahan merawat dusun yang tenggelam.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Diparingi tanah teng cedak ratan, ken mbangun pun disediani pasir, semen, bata artane sejuta. Tapi kula boten purun. (Diberi tanah dekat jalan raya, disuruh membangun rumah sudah disediakan pasir, semen, bata dan uang satu juta. Tapi saya tidak mau," ungkap Pasijah dalam video yang diunggah di channel Youtube Ari Bubut seperti ditilik Solopos.com, Rabu (26/5/2021).

Baca juga: Demak Terancam Tenggelam dalam 20 Tahun!

Wangsit

Pasijah mengaku mendapat wangsit menjadi penjaga dusun yang tenggelam tersebut. Demi menyambung hidup, mereka membuat persemaian bibit mangrove. Mereka juga biasa menangkap ikan dilaut yang kemudian dijual ke Pasar Sayung.

Abrasi yang mengancam Demak tenggelam memang sudah sangat parah. Dikutip dari lrsdkp.litbang.kkp.go.id, Rabu (26/5/2021), laju perubahan garis pantai di Kecamatan Sayung, Demak, selama 20 tahun terakhir terlihat memprihatinkan. Abrasi tersebut diperkirakan merupakan yang paling besar dan parah di Jawa, bahkan Indonesia.

Luas kawasan yang terkena erosi mencapai 2.116,54 hektar yang menyebabkan garis pantai mundur sepanjang 5,1 kilometer dari garis pantai di tahun 1994 lalu. Dari data yang dikumpulkan serta dianalisis secara deskriptif diketahui bahwa daerah pesisir di Kecamatan Sayung yang terkena banjir rob pada ketinggian 0,25 m adalah Desa Sriwulan, Desa Surodadi, Desa Bedono dan Desa Timbulsloko.

Baca juga: Abrasi Pantura Menelan Jawa Tengah

Profil Kabupaten Demak di laman sippa.ciptakarya.pu.go.id menyebutkan bahwa laut Demak memiliki potensi luar biasa dalam bidang perikanan, namun dibayangi dengan daya rusak yang besar pula. Desa Bedono di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, menjadi wilayah yang terdampak abrasi paling parah.

Bahkan Desa Sidogemah dan Desa Purwosari yang berada tepat di bawahnya juga terkena dampak abrasi Desa Bedono. Kini ada dua dusun di Desa Bedono, Demak yang sudah tenggelam dan menjelma menjadi lautan.

Baca juga: 1 Pamong Desa Soka Klaten Terseret Kasus Dugaan Korupsi Dana Desa

Abrasi Pantai Utara

Berdasarkan berbagai literatur yang ada abrasi di pantai utara Jawa Tengah adalah suatu anomali. Abrasi atau pengikisan pantai oleh gelombang air laut yang menyebabkan terkikisnya area daratan biasanya sejalan dengan akresi.

Akresi adalah perubahan garis pantai menuju laut karena sedimentasi gelombang laut yang menyebabkan munculnya daratan atau tanah timbul.

Namun laju akresi di pesisir pantura Jawa Tengah ternyata tidak secepat abrasi. Abrasi merupakan bencana iklim yang disebabkan oleh alam, tetapi sebenarnya bisa dicegah dengan cara alami pula, yakni memelihara dan membudidayakan bakau.

Baca juga: Bukan Cuma Pekalongan, Semarang & Demak Juga Terancam Tenggelam

Sayangnya wilayah pesisir pantai yang dulunya terlindungi hutan bakau kini sudah rusak dan lenyap. Hutan bakau digunduli untuk membuat tambak bandeng atau udang yang menghasilkan lebih banyak uang.

Tetapi kini masa kejayaan petambak udang dan bandeng di Jawa Tengah juga mulai suram karena abrasi di pantai utara. Kini hasil tambak tidak sebaik dulu karena hantaman ombak yang menghanyutkan ikan di tambak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya