SOLOPOS.COM - Para pedagang burung di Pasar Joko Tingkir Nglangon, Sragen, mengekspresikan kegelisahan mereka saat berfoto bareng di kios burng pasar setempat, Sabtu (4/2/2023). (Istimewa/Pardi)

Solopos.com, SRAGEN — Para pedagang burung di Pasar Joko Tingkir Nglangon, Karangtengah, Kecamatan Sragen Kota, keberatan dengan lokasi kios baru di Pasar Sukowati Nglangon, Sragen. Kios-kios baru tersebut dinilai tidak layak untuk berjualan burung karena jalannya sempit, sirkulasi udara kurang lancar, ukurannya berbeda, dan tidak dapat sinar matahari.

Para pedagang sempat mendatangi Kantor Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Sragen pada Jumat (3/2/2023) lalu. Mereka datang ke Diskumindag guna meminta kios baru yang layak untuk pedagang burung.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wakil Ketua Paguyuban Pedagang Burung Pasar Joko Tingkir Nglangon, Pardi, 31, kepada Solopos.com, Minggu (5/2/2023), mengungkapkan kios baru atau blok yang disediakan Diskumindag kepada para pedagang burung di Pasar Sukowati dinilai tidak layak. Dia menerangkan ukuran kiosnya sempit, jalan depan kios juga kecil, sirkulasi udara kurang lancar di dalam kios, dan tidak dapat sinar matahari.

“Sirkuasi udara dan sinar matahari itu sangat penting bagi tumbuh kembang dan kehidupan burung sebagai makhluk hidup. Kami meminta supaya para pedagang burung ditempatkan di lokasi yang layak,” katanya.

Ketua Paguyuban Pedagang Burung Pasar Joko Tingkir Nglangon, Ristanto, mengatakan para pedagang burung sudah menemui Kepala Diskumindag dan sudah mengadukan persoalan tersebut ke Lurah Pasar Nglangon di waktu sebelumnya. Sayangnya, para pedagang tidak mendapatkan solusi yang memuaskan. Jawaban dari Diskuminag pun dinilai belum memberi solusi yang tepat bagi pedagang.

Para pedagang bersepakat akan mengadukan persoalan tersebut ke DPRD Sragen, terutama ke komisi yang membidangi. Mereka juga berencana mengadu ke Bupati Sragen atau bahkan ke Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Problem Pasar Burung tersebut sudah diketahui Kepala Diskumindag Sragen, Cosmas Edwi Yunanto saat melakukan undian kios dan los untuk pedagang di Pasar Joko Tingkir. Cosmas mengungkapkan para pedagang burung itu meminta kios di luar sehingga burung-burung yang dijual bisa normal.

Padahal jumlah kios yang menghadap keluar tinggal tujuh kios. Cosmas berusaha mencarikan solusi terbaik bagi para pedagang burung tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya