Anda bisa mencari berdasar kategori
atau judul berita
Masukan kata kunci

Kian Pedas Kian Histeris, Uji Nyali Makan Sambal Tuan Kulit Putih

Kian Pedas Kian Histeris, Uji Nyali Makan Sambal Tuan Kulit Putih
user
Kamis, 4 Agustus 2022 - 20:33 WIB
share
SOLOPOS.COM - Pedagang membawa sambal tradisional daun Pegagan (Centella asiatica) untuk dijajakan di pasar takjil Ramadhan, Banda Aceh, Aceh, Rabu (6/4/2022). Sambal daun Pegagan yang diracik dari 44 jenis dedaunan menjadi menu khas berbuka puasa pada setiap bulan Ramadhan di Aceh. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/rwa.

Solopos.com, SOLO — Sambal tak dapat dipisahkan dari selera makan orang Indonesia, di mana kuliner ini pernah menjadi ajang uji nyali di kalangan tuan kulit putih Eropa pada masa kolonial Hindia Belanda dengan cita rasa yang kian pedas, kian histeris mereka menyantapnya. Sambal menjadi salah satu jenis kuliner yang diusung dalam gelaran Solo Indonesia Culinary Festival 2022 di Benteng Vastenburg Solo, 4-7 Agustus 2022.

Jejak sambal sebagai penggugah selera makan telah ada sejak masa lampau. Dosen Departemen Sejarah dan Filologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran (Unpad) Fadly Rahman mengatakan ahli arkeologi Jawa Kuna, Timbul Haryono dan H.I.R. Hinzler menemukan bukti bahwa sambal telah menjadi bagian dari menu makan masyarakat Jawa jauh sebelum cabai (Capsicum) dari Benua Amerika dibawa orang-orang Portugis.

Solopos Stories
Rekomendasi
Berita Lainnya

Koran Solopos


Berita Populer

Dapatkan akses tak terbatas
Part of Solopos.com
ISSN BRIN