SOLOPOS.COM - Dalang, Ki Manteb Soedharsono, memainkan wayang kulit dengan lakon Semar Tutur di GOR R. M. Said, Sabtu (7/11/2020). (Istimewa-Humas Protokol Pemkab Karanganyar)

Solopos.com, KARANGANYAR — Dalang kondang Ki Manteb Soedharsono yang meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri karena positif Covid-19, Jumat (2/7/2021), ternyata memiliki wasiat untuk Bupati Karanganyar Juliyatmono.

Wasiat atau keinginan itu Ki Manteb sampaikan saat bertemu dengan orang nomor satu di Pemkab Karanganyar pada pertengahan Juni lalu. Isinya terkait gamelan bersejarah milik dalang kondang tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ki Manteb memiliki harapan agar gamelan miliknya yang bernilai sejarah itu dapat dimiliki Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar. Ketua Seniman Karanganyar (Sekar), Joko Dwi Suranto, membagikan cerita mengenai wasiat Ki Manteb tersebut seusai menghadiri pemakaman dalang itu pada Jumat (2/7/2021).

Baca Juga: Kisah Di Balik Wayang Werkudara Yang Iringi Dalang Ki Manteb Soedharsono Hingga Pemakaman

Ki Manteb meninggal di rumahnya pada Jumat pukul 09.45 WIB. Jenazahnya dimakamkan menggunakan protokol kesehatan (prokes) di Makam Suwono tidak jauh dari rumahnya di Karangpandan, Karanganyar. Joko mengingat momen 12 hari lalu, tepatnya Minggu (20/6/2021) pukul 13.28 WIB. Saat itu Ki Manteb meneleponnya.

Rencana Pembelian Gamelan

“Telepon kaitannya dengan gamelan. Secara detailnya saya tidak tahu, tetapi tanggal 20 Juni Pak Manteb telepon, intinya beliau habis ketemu Pak Bupati mengenai gamelan. Saya diminta mengingatkan [Pak Bupati] awal Juli ini,” kata Joko saat berbincang dengan Solopos.com melalui aplikasi Whatsapp, Jumat.

Joko mengaku sudah menyampaikan wasiat atau mandat dari Ki Manteb itu kepada Bupati Karanganyar, Juliyatmono.

Baca Juga: Akhir Hayat Dalang Ki Manteb Soedharsono Positif Covid-19: Isolasi Mandiri di Rumah Bareng Istri

“Elingna Pak Bupati mergane petungane arep dipadhangke. Begitu kata beliau [Ki Manteb]. Dalam arti mungkin saja untuk gamelan itu akan dibeli Pemkab. Saya teringat pesan beliau itu. Awal Juli yang beliau maksud ya mungkin ini. Apa tindak lanjutnya nanti keputusan beliau Pak Bupati,” tuturnya.

Joko menduga hal itu berkaitan dengan rencana Pemkab Karanganyar membeli gamelan Ki Manteb. Menurut Joko, rencana itu sudah muncul sejak dua tahun lalu tetapi tertunda. Salah satunya karena pandemi Covid-19.

Jawaban Bupati Juliyatmono

Sementara itu, Bupati Karanganyar, Juliyatmono, menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Ki Manteb Soedharsono. Ia berdoa agar Ki Manteb husnul khotimah dan keluarganya mendapatkan kesabaran dan keikhlasan.

Baca Juga: Inilah 2 Pertunjukan Wayang Terakhir Dalang Ki Manteb Soedharsono Sebelum Tutup Usia

Bupati menyebut Ki Manteb sebagai inspirator dalang muda di Indonesia. Mengenai wasiat, Yuli, sapaan akrab Bupati, membenarkan ia pernah bertemu Ki Manteb dan membicarakan tentang gamelan tersebut.

“Belum lama bertemu. Pesannya memang punya gamelan yang baik, bernilai sejarah dari masa ke masa. Itu milik tokoh-tokoh penting. Banyak yang ingin menawar untuk dibeli. Tapi [Ki Manteb] tidak mau, ingin Pemkab [Karanganyar] yang harus beli. Itu wasiatnya,” tutur Bupati saat berbincang dengan wartawan, Jumat.

Juliyatmono secara tersirat menyanggupi membeli gamelan bernilai sejarah itu atas nama Pemkab Karanganyar. “Sepekan lalu ketemu dengan saya. Bulan Juli Mbah, saya bayar separo-separo dulu lah, sambil jalan. Gamelan Pak Manteb tapi warisan tokoh-tokoh dulu. Ya pasti akan saya rawat dengan baik. Tinggalan beliau, nanti biar dipakai Pemkab Karanganyar.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya