SOLOPOS.COM - Permukaan Bulan. (moon.nasa.gov)

Solopos.com, NEW YORK -- Bermula dari kekhawatiran musnahnya populasi makhluk hidup, termasuk manusia, di bumi, sejumlah ilmuwan berencana mendirikan bank sperma dan sel telur di Bulan!

Para ilmuwan menyebut tujuan dari pembuatan bank sel reproduksi ini adalah untuk persiapan manusia dalam menghadapi krisis di Bumi seperti bencana alam, kekeringan, asteroid, dan potensi perang nuklir. Mereka mengatakan manusia harus bisa melestarikan kehidupan di tempat lain selain Bumi.

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

Bank sperma tersebut akan jadi "polis asuransi global modern" yang berisikan sperma dan sel telur dari 6,7 juta spesies di Bumi. Gudang tersebut nantinya dibangun di bawah permukaan Bulan.

"Bumi adalah tempat yang mudah berubah. Karena ketidakstabilannya, penyimpanan di Bumi akan membuat spesimen rentan," kata Jekan Thanga, penulis penelitian Lunar Pits and Lava Tubes for a Modern Ark, dikutip dari NYPost yang dilansir detik.com, Senin (15/3/2021).

Baca juga: Sri Lanka akan Larang Cadar dan Tutup Banyak Sekolah Islam

Dalam pertemuan di Institute of Electrical and Electronics Engineers Aerospace Conference, Jekan Thanga dan rekan-rekannya dari Universitas Arizona, mengusulkan untuk memulai semacam eksodus planet dengan mendirikan gudang benih manusia di Bulan sesegera mungkin.

Menyelamatkan Manusia

Ark atau bahtera di Bulan disebut menjadi tempat yang sangat baik untuk menyimpan sel reproduksi makhluk hidup. Memiliki kedalaman 80-100 meter, tempat tersebut bisa menahan perubahan suhu drastis dan ancaman meteor juga radiasi.

"Kita masih bisa menyelamatkan manusia sampai kemajuan teknologi selanjutnya bisa memperkenalkan kembali spesies ini, dengan kata lain, simpan mereka untuk hari lain," ujar Thanga.

Baca juga: Viral Video Gunung Emas di Kongo, Beneran Ada?

Ia mengatakan ada banyak tumbuhan dan hewan yang kini terancam punah. Ia lalu menyebut letusan Gunung Toba di Indonesia 75.000 tahun lalu, sebagai alasannya. Peristiwa itu, kata dia menyebabkan periode pendinginan 1.000 tahun dan sejalan dengan penurunan keragaman manusia.

Thanga menambahkan bahwa dia terkejut dengan betapa "hemat biaya" misi tersebut. Untuk mengangkut 50 sampel dari setiap spesies (target 6,7 juta) dibutuhkan 250 peluncuran roket.

Sebagai perbandingan, 40 peluncuran diperlukan untuk membangun Stasiun Luar Angkasa Internasional, yang berada di orbit rendah Bumi, yang berjarak jauh lebih dekat daripada Bulan. "Ini tidak terlalu besar. Kami sedikit terkejut tentang itu," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya