SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, HOUSTON — Seorang siswa sekolah menengah di Houston, Texas, Amerika Serikat, datang mengikuti ujian akhir dengan setelan hazmat lengkap. Aksi Mason Kalkofen ini dilandasi karena sekolahnya tidak menanggapi pandemi secara serius.

Sadis, Pria Ini Perkosa dan Mutilasi Orang yang Pengin Bunuh Diri

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Melansir ABC7 Senin (21/12/2020), Mason Kalkofen mengaku khawatir tertular Covid-19 di sekolahnya. Siswi ini takut akan menularkan virus tersebut kepada ibunya, yang memiliki resiko tinggi terkena virus karena kondisi medis yang ia miliki.

Keluarga Mason mengatakan bahwa sekolah Mason, SMA Spring Woods dan distrik tempat mereka tinggal, tampaknya tidak menanggapi pandemi secara serius. Oleh karena itu, Mason melakukan insiatif dengan menggunakan pakaian hazmat dari ujung kepala hingga ujung kaki selama ujian akhir.

“Saya harus pergi dengan pakaian hazmat, dengan cara itu saya bisa melindungi keluarga saya,” ujar Mason. Orang tua Mason juga menekankan bahwa mereka telah mencoba setiap cara untuk membuat distrik tersebut untuk membuat pengecualian. Mereka juga mencatat bahwa telah menerima banyak surat bulan ini tentang kasus positif di sekolah.

Rayakan Ultah, Pria Ini Meninggal Setelah Dapat Prank dari Teman

Sang ibu Mason, Margarita Kalkofen saat dihubungi media setempat mengatakan bahwa keluarganya tidak ingin berakhir di rumah sakit. “Saya tidak ingin suami saya berakhir di rumah sakit karena distrik dan sekolah tidak peduli,” kata Margita.

Mengikuti Protokol Kesehatan

Sementara itu setelah usaha Mason mendapat perhatian publik distrik sekolah mengeluarkan pernyataan panjang. Mereka menjelaskan bahwa telah mengikuti pedoman negara. Mereka juga menyatakan bahwa keamanan adalah hal yang paling penting bagi mereka selama pandemi ini.

Siswa akan melakukan ujian di luar ruangan. di meja individu yang berjarak 10 kaki. Sebelum memasuki halaman sekolah menengah, suhu akan diukur dari semua siswa yang diuji, selain mewajibkan masker.

Tak Terima Bunganya Dirusak, Emak-Emak Pukul Bocah Balita

Sekolah Menengah Spring Woods juga menawarkan beberapa opsi pengujian kepada keluarga, termasuk opsi pengujian siswa sendirian di ruangan dengan hanya satu pengawas yang mengenakan APD. Keluarga menolak semua pilihan.

Sementara itu total jumlah siswa di SMA Spring Woods sekitar 2064 siswa. Menurut laporan jumlah kasus positif Covid-19 sepanjang tahun ajaran ini adalah 25. Terdiri dari 17 siswa dan 8 karyawan yang dilaporkan positif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya