SOLOPOS.COM - Ilustrasi perawat (huffingtonpost.com)

Solopos.com, SOLO — Gelombang kedua lonjakan kasus positif virus corona di Kota Solo akibat varian Delta membuat ribuan tenaga kesehatan kewalahan, tak terkecuali perawat. Pada pekan kedua-ketiga Juli, 100-an perawat tertular virus jenis baru itu.

Sebagian dari mereka menjalani perawatan dan lainnya melakoni isolasi mandiri. Ketua DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Solo, Suminanto, mengatakan sejak Januari hingga saat ini, jumlah perawat yang sudah tertular Covid-19 mencapai 991 orang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sementara pada awal Pandemi hingga akhir 2020, jumlahnya sekitar 700 orang. Perawat yang meninggal dunia dari awal Pandemi sampai sekarang ada 11 orang. Perinciannya tahun lalu tujuh orang sedangkan saat second wave sudah empat perawat Kota Solo yang meninggal setelah terpapar virus corona.

Baca Juga: IDI: Saat ini Ada 29 Dokter di Solo Positif Corona

“Sebelas orang yang meninggal dunia itu, seorang di antaranya bertugas di puskesmas, dan sisanya di RS,” jelasnya kepada wartawan melalui Zoom Meeting, Senin (19/7/2021).

Suminanto menambahkan data itu hanya yang dilaporkan kepada DPD PPNI Solo. Menurutnya, potensinya masih banyak karena ada perawat yang memprivasi kondisinya. “Sejauh ini, kami memonitor dan koordinasi,” ucapnya.

Baca Juga: Pemkot Solo: 21 Juli, Aturan PPKM Darurat Masih Berlaku

34 Perawat Tunggu Hasil Swab PCR

Lebih jauh, Suminanto mengatakan pekan ini masih masih ada 34 perawat Kota Solo yang menunggu hasil uji swab PCR untuk memastikan positif atau negatif virus corona. Jumlah itu hanya dari satu rumah sakit (RS).

Menurutnya, tingginya penularan Covid-19 membuat RS kesulitan membagi sif. Akibatnya, beban rekan lainnya menjadi lebih berat saat rekan satunya harus menjalani isolasi mandiri maupun perawatan.

Baca Juga: Penutupan Jalan Solo Untuk PPKM Darurat Berlanjut? Kasatlantas: Sepertinya Iya…

Kendati begitu, PPNI memastikan seluruh perawat tetap bertugas sebaik-baiknya dan melayani semaksimal mungkin. Ia meminta masyarakat bergotong royong melawan Pandemi, salah satunya dengan menerapkan protokol kesehatan.

“Kalau dibilang lelah, ya kami sangat lelah. Tapi, sekarang bukan saatnya mencari kelemahan tapi menguatkan, gotong royong,” tandas Suminanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya