SOLOPOS.COM - Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya (Facebook Yahya Cholil Staquf)

Solopos.com, JAKARTA — Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) K.H. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) memaklumi kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) meskipun itu merupakan keputusan sulit yang harus diambil guna menghadapi situasi pelik saat ini.

“Kebijakan kenaikan harga BBM yang dilakukan Pemerintah merupakan pilihan sulit di tengah situasi pelik ini. Namun, kami memaklumi kenapa Pemerintah menaikkan BBM,” kata Gus Yahya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (10/9/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut dia, pilihan sulit itu harus dilakukan. Jika pemerintah tidak mengambil keputusan menaikkan harga BBM tersebut, menurutnya, maka keadaan akan menjadi semakin lebih sulit.

Guna menghadapi situasi itu, katanya, saat ini NU pun harus ikut membantu Pemerintah dalam mengatasi persoalan bangsa.

Baca Juga: Kisah Sedih Angkot Sukoharjo Dijual Rongsok karena Sepi Penumpang dan BBM Mahal

“Caranya, kami harus bantu meringankan beban dengan tidak menambah beban Pemerintah,” tambahnya, seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga BBM pada Sabtu (3/9/2022). Menurut Jokowi, subsidi BBM akan dialihkan untuk bantuan yang lebih tepat sasaran.

“Harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian,” kata Jokowi.

Baca Juga: Ganjar Puji Festival Pengging Fair Boyolali: Picu Kebangkitan Desa

Dia mengaku sebenarnya ingin harga BBM di dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi APBN. Namun, anggaran subsidi BBM terus naik.

“Tetapi anggaran subsidi dan kompensasi BBM pada 2022 telah meningkat tiga kali lipat dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502,4 triliun dan akan meningkat terus,” ujar Presiden.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya