SOLOPOS.COM - Ketua PDM Sukoharjo, Wiwaha Aji Santoso. (Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Sukarelawan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sukoharjo, Wiwaha Aji Santoso, telah mengumpulkan 27.000 lembar fotokopi kartu tanda penduduk (KTP).

Ribuan lembar salinan KTP itu sebagai persiapan apabila Wiwaha maju sebagai calon bupati (cabup) atau calon wakil bupati (cawabup) lewat jalur independen pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sukoharjo 2020.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Sukarelawan Wiwaha, Yudianto Ari Wibowo, mengatakan ada lima elemen masyarakat yang bergerilya mengumpulkan dukungan masyarakat di setiap desa/kelurahan di Sukoharjo.

Selain warga Muhammadiyah, elemen masyarakat yang mengumpulkan dukungan berupa fotokopi KTP berasal dari pendekar pencak silat, kader mubalig, pasien terapi pengobatan, dan aktivis sosial dan olahraga.

Pimpinan SMKN 2 Sragen: Siswa Pinjam Bendera HTI, Tahunya Bendera Tauhid

“Hingga pertengahan Oktober, jumlah fotokopi KTP yang terkumpul sekitar 27.000 lembar. Saya perkirakan bakal bertambah beberapa bulan mendatang,” kata dia saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (18/10/2019).

Pria yang akrab disapa Yudi ini menyampaikan justru bukan warga Muhammadiyah yang aktif bergerilya di kalangan masyarakat akar rumput atau grassroot melainkan elemen masyarakat lain.

Misalnya, aktivis sosial dan kader mubalig. Mereka rela kepanasan dan mandi keringat demi mengumpulkan fotokopi KTP.

Jumlah fotokopi KTP yang dikumpulkan diperkirakan lebih dari 50.000 lembar. Jumlah minimal yang dibutuhkan 50.000 lembar.

“Warga Muhammadiyah juga bekerja keras mengumpulkan dukungan masyarakat. Saya pisah fotokopi KTP yang dikumpulkan warga Muhammadiyah dengan elemen masyarakat. Hal ini sekaligus untuk mengukur elektabilitas dan popularitas Pak Wiwaha,” ujar dia.

Yudi menceritakan latar belakang pekerjaan dan aktivitas sehari-hari Wiwaha. Selain menjadi pimpinan organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam, Wiwaha menjabat sebagai Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Sukoharjo.

Hajatan Diboikot, Keluarga Suhartini Bantah Pernyataan Pj. Kades Hadiluwih Sragen

Hampir setiap malam Wiwaha mengisi kegiatan pengajian di masjid. “Beliau juga melayani terapi pengobatan bagi masyarakat yang sakit di rumahnya sejak 1990-an hingga sekarang. Para pasien dan keluarganya ikut membantu pengumpulan fotokopi KTP,” tutur dia.

Sukarelawan tak mempermasalahkan apabila Wiwaha maju lewat kendaraan partai politik (parpol) dalam event politik pada tahun depan. Selama ini, baru Partai Amanat Nasional (PAN) Sukoharjo yang secara resmi meminang Wiwaha untuk maju sebagai cabup atau cawabup dalam pilkada.

Sementara itu, Wiwaha mengapresiasi dukungan masyarakat yang bergerilya mengumpulkan fotokopi KTP. Saat ini, dukungan masyarakat agar dirinya maju lewat jalur independen maupun parpol sama-sama kuat.

Wiwaha mengaku telah melakukan komunikasi dengan Partai Gerindra dan PKS. Wiwaha masih memantau dinamika politik yang bergulir menjelang pendaftaran bakal cabup-cawabup.

“Jika ada partai yang ingin meminang saya harus menjaga komitmen. Saya ingin mengedukasi dan mengubah pola pikir masyarakat agar tak terpengaruh politik transaksional,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya