SOLOPOS.COM - Baliho Puan Maharani. (detik.com)

Solopos.com, SEMARANG – Ketua DPD PDIP Jateng yang juga Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu), Bambang Wuryanto, angkat bicara soal banyaknya baliho yang menampilkan wajah Ketua DPR, Puan Maharani.

Pria yang akrab disapa Bambang Pacul itu mengatakan pemasangan baliho Puan di sejumlah daerah, termasuk Jateng merupakan hasil keputusan rapat Fraksi PDIP di DPR.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Ini keputusan fraksi. Ngobrolnya [rapat] di lantai ketujuh DPR. Semula spontanitas, kemudian dikoordinasi pimpinan fraksi. Supaya berdampak, pemasangan harus serentak,” ujar Bambang Pacul di Kantor DPD PDIP Jateng, Kota Semarang, Kamis (5/8/2021) malam.

Bambang Pacul mengaku rapat terkait pemasangan baliho itu digelar pada Juni 2021 lalu, atau saat Bulan Bung Karno.

Baca juga: Baliho Puan Bertebaran untuk Mengganjal Ganjar ke Pilpres, Benarkah?

Menurut Bambang, sudah menjadi kebiasaan saat berkumpul para anggota Fraksi PDIP di DPR mengeluarkan ide sebagai bentuk kebebasan berpendapat.

“Kebetulan idenya saat Juni itu kan Bulan Bung Karno. Kan kita punya cucu Presiden [Bung Karno] yang jadi Ketua DPR. Kok enggak kita angkat ini,” ungkap Sekretaris Fraksi PDIP DPR itu.

Selain itu, pemasangan baliho merupakan bentuk ekspresi kegembiraan karena Puan Maharani merupakan perempuan pertama di Indonesia yang menjadi Ketua DPR pusat. Menurut dia, usulan tersebut juga sudah disampaikan ke Puan dan menyetujuinya.

“Mbak Puan ketawa-ketawa saja,” ujar Bambang Pacul.

Baca juga: Semarang-Pekalongan Terancam Tenggelam, DPRD Jateng Minta Pembangunan Pabrik di Pesisir Pantura Disetop

Kemudian, lanjut Bambang Pacul, baliho Puan itu pun lantas dipasang anggota Fraksi PDIP DPR di masing-masing daerah pemilihannya. Di daerah pemilihan (dapil) yang tidak ada kursi PDIP di DPR, baliho dipasang kader DPD dan anggota fraksi DPRD setempat.

“Contohnya kayak di Sumbar I, Sumbar II, Aceh I, Aceh II, Gorontalo, dan NTB II [baliho] dipasang pihak DPD dan fraksi setempat. Berapa jumlah yang dipasang, hingga kini belum ada laporan karena tidak dibatasi. Pembiayaannya juga gotong royong,” ujar politikus asal Sukoharjo itu.

2 Bulan

Bambang menambahkan baliho bergambar Puan Maharani dengan tulisan “Kepak Sayap Kebhinekaan” itu rencana akan dipasang selama dua bulan, mulai 15 Juli 2021 hingga 15 September 2021 mendatang.

Meski demikian, jika pemasangan melebihi jadwal yang ditetapkan pihaknya pun tidak akan mempermasalahkan karena tergantung keputusan masing-masing pemasang.

Sebelumnya, pemasangan baliho Puan ini banyak mengundang pro dan kontra. Banyak yang menuding pemasangan baliho itu menunjukkan tidak adanya empati dari tokoh politik saat pandemi belum kunjung usai.

Baca juga: Soal Sekolah Tatap Muka, Mendikbud: Keputusan di Tangan Orang Tua

Para tokoh politik itu tetap berusaha mencari popularitas, meski wabah belum berakhir. Seperti yang diungkap netizen melalui akun Twitter @AT_AbdillahToha yang menilai biaya baliho lebih baik dialihkan untuk membantu rakyat terdampak pandemi.

“Halo Puan, Erlangga, Muhaimin, AHY, apa tidak risih dan malu memajang gambar diri besar-besar di seluruh Indonesia bersaing untuk pilpres yang masih tiga tahun lagi. Ketika rakyat sedang bergulat atasi pandemi dan kehidupan sehari-hari? Kenapa tak gunakan uang baliho itu utk bantu rakyat saja?” cuit akun tersebut dikutip dari Solopos.com, Kamis.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya