SOLOPOS.COM - Rumah warga terdampak banjir di Kabupaten Madiun pada Kamis (16/12/2021). (Okezone.com)

Solopos.com, MADIUN — Sebanyak 423 keluarga di enam desa Kabupaten Madiun terdampak banjir pada Kamis (16/12/2021). Ketinggian banjir bervariasi antara 30 sentimer hingga satu meter.

Tidak ada korban jiwa akibat kejadian itu. Data yang dihimpun Solopos.com dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun, banjir melanda sejumlah desa di dua kecamatan, yakni Kecamatan Saradan dan Pilangkenceng.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Warga mulai terdampak banjir pada Kamis (16/12/2021) pukul 17.30 WIB hingga Jumat (17/12/2021) pukul 02.00 WIB. BPBD Kabupaten Madiun melakukan pemantauan dampak banjir hingga Jumat pukul 07.00 WIB.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga : Diduga Langgar Karantina, Tagar #ProsesHukumMulanJameela Trending

Kepala BPBD Kabupaten Madiun, Muhamad Zahrowi, menyampaikan rumah ratusan keluarga di dua kecamatan itu tergenang air karena hujan intensitas sedang hingga lebat pada Kamis pukul 14.30 WIB. Hujan terjadi selama kurang lebih empat jam.

“Hujan dari hulu Gunung Pandan sehingga mengakibatkan dampak tersebut. Sebanyak 423 keluarga di enam desa Kecamatan Saradan dan Pilangkenceng terdampak banjir,” kata Rowi, sapaan akrab Muhamad Zahrowi.

Berikut dampak banjir di Kabupaten Madiun berdasarkan data BPBD Kabupaten Madiun:

Baca Juga : Jalankan Situs Judi Online Kangtau88.com, 3 Warga Sukoharjo Ditangkap

1. Kecamatan Saradan

Desa Tulung terdapat 134 keluarga terdampak banjir. Ketinggian air kurang lebih 30 sentimeter (cm) hingga 70 cm. Air sudah surut pada Kamis pukul 18.35 WIB.

Desa Klumutan terdapat 160 keluarga terdampak banjir. Ketinggian air kurang lebih 1 meter. Air surut pada Kamis pukul 21.00 WIB.

Desa Bener terdapat 75 keluarga terdampak banjir. Ketinggian air lebih dari 1 meter atau tepatnya 130 cm. Air surut pada Kamis pukul 23.59 WIB.

Baca Juga : Pedangdut Imam S. Arifin Meninggal Dunia

Ingatkan Hujan Petir

2. Kecamatan Pilangkenceng

Desa Kedungmaron terdapat 70 keluarga terdampak banjir. Ketinggian air kurang lebih 1 meter. Air surut pada Jumat (17/12/2021) pukul 00.30 WIB.

“Ada satu orang termasuk dalam kategori kelompok rentan. Dia terdampak banjir. Satu orang ibu hamil di RT 002,” ujar Rowi.

Desa Purworejo terdapat 18 keluarga. Ketinggian air kurang lebih 50 cm. Air surut pada Jumat pukul 02.00 WIB.

Baca Juga : Pernah Kerja di Luar Negeri, Alasan Kades Pilih Menantu Jadi Perdes

Desa Kedungrejo terdapat 120 keluarga terdampak banjir. Ketinggian air kurang lebih 1 meter. Air surut pada Jumat pukul 02.00 WIB.

“Di sini juga terdapat kelompok rentan. Di RT 003 ada satu orang lansia dan satu orang ibu hamil. Kemudian di RT 007 terdapat dua orang lansia dan di RT 012 terdapat dua anak,” jelas dia.

Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan tidak ada korban jiwa akibat kejadian itu. “BPBD Kabupaten Madiun melaporkan tidak ada korban jiwa atau pun warga mengungsi akibat kejadian tersebut,” tutur Abdul melalui siaran pers yang diterima Solopos.com, Jumat.

Baca Juga : Abu Jenazah Laura Anna Dilarung di Laut

Petugas BPBD Kabupaten Madiun telah menyiagakan dua unit perahu untuk mengevakuasi warga pada kondisi tertentu. BPBD dibantu personel TNI, Polri, aparat dari kecamatan dan desa bersiaga di wilayah terdampak.

“Mewaspadai potensi banjir susulan, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat tetap waspada dan siaga. Prakiraan cuaca pada Jumat dan esok, Sabtu [18/12/2021] di wilayah Saradan dan Pilangkencenga masih berpeluang hujan dengan intensitas ringan hingga hujan petir.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya