Anda bisa mencari berdasar kategori
atau judul berita
Masukan kata kunci

Ketimpangan Akses Internet Pengaruhi Pengembangan Pasar di Perdesaan

Ketimpangan Akses Internet Pengaruhi Pengembangan Pasar di Perdesaan
user
Senin, 10 Januari 2022 - 19:24 WIB
share
SOLOPOS.COM - Pedagang cermin memotret produk yang akan dipasarkan di aplikasi jual beli di kawasan Pejompongan, Jakarta, beberaap waktu lalu. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang memasarkan produk di perdagangan digital (e-commerce) pada 2023 sebanyak 30 juta orang. (Antara/Dhemas Reviyanto)

Solopos.com, JAKARTA — Asosiasi perdagangan daring mendorong pemerataan akses Internet sebagai salah satu cara perdagangan daring atau e-commerce menembus dan memperluas pasar di perdesaan.

Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga menyebut sebagian wilayah perdesaan sekarang bisa dikatakan sudah akrab dengan layanan e-commerce, tetapi masih menghadapi kendala akses dan pemanfaatan aplikasi perdagangan daring karena belum didukung infrastruktur dan akses Internet yang cukup.

Solopos Stories
Rekomendasi
Berita Lainnya
Ekspedisi Mudik 2024

Koran Solopos


Berita Populer

Dapatkan akses tak terbatas
Part of Solopos.com
ISSN BRIN