SOLOPOS.COM - Kondisi Alun-alun Karanganyar yang sepi dari pedagang hampir sebulan lamanya karena PPKM darurat. Foto diambil Jumat (23/7/2021). (Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR — Sejumlah pedagang kaki lima atau PKL Karanganyar menanggapi dampak dari PPKM darurat yang dinilai justru semakin memperburuk kondisi ekonomi tanpa menunjukan hasil pengendalian Covid-19 yang signifikan.

Mereka pun lebih memilih adanya solusi bersifat produktif dibandingkan bantuan sosial tunai yang distribusinya tidak merata sebagai kompensasi PPKM darurat. Hal itu diungkapkan oleh Koordinator PKL di kawasan Alun-alun Karanganyar, Heru Budiman, kepada Solopos.com, Jumat (23/7/2021).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Seperti diketahui, ratusan PKL di Kabupaten Karanganyar baru saja mendapat bantuan sosial tunai senilai Rp300.000 per orang dari Baznas Karanganyar. Bantuan itu diserahkan melalui Dinas Perdagangan Tenaga Kerja Koperasi dan UKM Karanganyar pada Senin (19/7/2021) dan Kamis (22/7/2021).

Baca Juga: Nama Istri Bupati Karanganyar Tertera Di Amplop Bansos PPKM Darurat, Ini Penjelasan Pemkab

Heru Budiman mengatakan kesulitan akibat dampak dari PPKM darurat yang diperpanjang sangat dirasakan para PKL Karanganyar. Menurutnya, saat ini yang dibutuhkan pedagang adalah dukungan pemulihan ekonomi dan edukasi untuk membantu menekan persebaran Covid-19.

Ia lebih memilih diberi solusi yang bersifat produktif seperti diperbolehkan berjualan dengan prokes ketat ketimbang harus tutup selama hampir sebulan dan hanya dibantu uang tunai senilai Rp300.000.

Penerapan Prokes

“Kalau dilihat kan di kawasan PKL Alun-alun minim sekali ada pedagang terpapar Covid-19. Kami sebenarnya bisa menjaga prokes secara ketat. Akan lebih baik bagi kami kalau kebijakannya tetap diperbolehkan berjualan dengan prokes,” ungkapnya.

Baca Juga: Amplop Bansos Bertuliskan Nama Istri Bupati Karanganyar Sempat Bikin PKL Bingung

Ia berharap pemerintah tidak menerapkan kebijakan yang justru membuat pedagang tidak produktif lalu memberikan bantuan uang. “Apalagi bantuannya juga tidak merata. Kasihan pedagang lainnya juga yang tidak dapat dan tidak bisa berjualan,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan pedagang lainnya, Muhammad Ryan. Menurutnya, kebijakan kontraproduktif bagi pedagang selama PPKM darurat membebani perekonomian PKL Karanganyar. Hal ini lantaran diterapkannya PPKM darurat dinilai tidak mengurangi jumlah kasus secara signifikan.

Ia berharap pedagang segera bisa diperbolehkan untuk berjualan kembali seperti biasa dengan penerapan prokes dalam melayani pelanggan. “Saya harap ya bisa berjualan normal lagi. Pedagang sudah berupaya menerapkan prokes. Lebih baik dibiarkan berjualan dibandingkan bantuan uang yang nominalnya tidak sesuai dengan kebutuhan hidup selama larangan berjualan,” bebernya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya