SOLOPOS.COM - Dermaga Pelabuhan Tanjung Emas Semarang terendam diterjang rob. (Jateng.inews.id)

Solopos.com, JAKARTA — Pernyataan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, yang menyebut Kota Jakarta akan tenggelam 10 tahun lagi sempat membuat heboh. Isu Jakarta bakal tenggelam sebenarnya bukan hal baru. Alasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memindahkan Ibu Kota Indonesia ke Kalimantan itu pun salah satunya karena tinggi permukaan tanah DKI Jakarta yang terus merosot.

Namun, dibandingkan Jakarta, ada tiga daerah di Jawa yang potensi tenggelamnya justru lebih cepat, mana saja itu?

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Laboratorium Geodesi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr Heri Andreas mengungkapkan penurunan permukaan tanah di Jakarta memang sempat sangat mengkhawatirkan pada 2007 – 2011. Kala itu 14% wilayah Jakarta yang sudah di bawah laut akan tergenang permanen bila tidak dibuatkan tanggul dan meninggikan infrastruktur di Muara Baru, Pluit, dan sekitarnya.

“Andai tak dibuatkan intervensi semacam itu, wilayah Gunung Sahari, Ancol, dan Pluit saat ini sudah menjadi laut,” kata Heri Andreas, seperti dilansir detik.com, Senin (2/8/2021).

Penurunan permukaan tanah di Jakarta sudah berlangsung sejak 1970-an. Dia terlibat penelitian soal kondisi ini sejak masih mahasiswa ITB pada 1997. Bersama timnya, dia pernah menyampaikan potensi ancaman bencana lingkungan tersebut kepada dua Gubernur DKI di era berbeda, Sutiyoso dan Fauzi Bowo (Foke). Tapi keduanya tidak memberikan respons memadai karena mungkin masih menilainya penelitian level kampus.

Respons positif justru diberikan tim ahli dari Belanda tak lama setelah dia memublikasikan hasil penelitan mereka ke jurnal internasional. Para ahli itu menemuinya di Bandung lalu mereka bersama-sama kembali menemui Foke tak lama setelah terjadi banjir rob di Jakarta pada 2007.

“Saat itu, mungkin karena ada bulenya respons Pak Foke sangat positif. Dari situlah ide membangun giant sea wall bermula,”” kata Heri Andreas.

Baca Juga: Soal Ucapan Presiden AS, Wagub DKI: Jakarta Tak Akan Tenggelam

3 Daerah Lebih Mengkhawatirkan

Dalam kondisi saat ini, dia menepis pernyataan Presiden Amerika Serikat Joe Bidan bahwa Jakarta akan tenggelam dalam 10 tahun ke depan. Sebab dari kajiannya, laju penurunan permukaan tanah di Jakarta sudah melandai. Kondisi yang sangat mengkhawatirkan itu, kata Heri yang juga anggota Pokjanas Mitigasi Adaptasi Land Subsidence, justru terjadi di Pekalongan, Semarang, dan Demak.

“Di tiga kota tersebut saat ini laju penurunan tanahnya sangat tinggi, 15-20 cm per tahun. Ini mirip di Jakarta pada 2007 – 2011, sangat mengkhawatirkan sebenarnya,” kata Heri Andreas.

Penyebab utamanya, dalam hipotesa dia, adalah eksploitasi air tanah yang berlebihan baik untuk industri, pertanian, maupun kehidupan sehari-hari masyarakat. Heri menyebut 90 persen suplai air di Pekalongan adalah dengan cara menyedot air tanah. “Tipikal pertanian di Jawa Tengah dan Jawa Timur itu juga menggunakan air tanah seperti kalangan industri,” ujarnya.

Baca Juga: Jurus Cegah Jakarta Tenggelam, Mampukah Bertahan?

Jika dalam 10 tahun ke depan tidak ada upaya manajemen risiko yang baik, ia melanjutkan, prediksi tenggelamnya wilayah-wilayah ini akan lebih pasti dibandingkan Jakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya