SOLOPOS.COM - Selina Trapp, 19, (tengah) sukarelawan asal Jerman menyalami warga Geneng Duwur ketika mengikuti kegiatan bakti sosial yang diselenggarakan SMPN 1 Gemolong, Sabtu (11/8/2012). (JIBI/SOLOPOS/Nenden Sekar Arum N)

Selina Trapp, 19, (tengah) sukarelawan asal Jerman menyalami warga Geneng Duwur ketika mengikuti kegiatan bakti sosial yang diselenggarakan SMPN 1 Gemolong, Sabtu (11/8/2012). (JIBI/SOLOPOS/Nenden Sekar Arum N)

Selina Trapp, 19, turun dari mobil yang membawanya dari SMPN 1 Gemolong ke Desa Geneng Duwur, Kecamatan Gemolong, Sragen, Sabtu (11/8/2012). Seketika puluhan warga yang menunggu di Masjid Al-Barokah tak henti menatapnya. Lantas, perempuan asal Jerman itu langsung menyalami mereka satu per satu. Salah satu warga menerima salamnya dengan senyum dan mengucap monggo, mendengar itu Selina hanya tersenyum sambil mengangguk.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Saat itu perempuan yang baru datang ke Gemolong Kamis (9/8) lalu, sedang mengikuti kegiatan bakti sosial penyerahan zakat fitrah. Kegiatan itu diadakan oleh SMPN 1 Gemolong yang merupakan sekolah yang akan jadi tempatnya mengabdi selama tujuh bulan ke depan. Selina merupakan sukarelawan dari Dejavato Foundation yang akan mengajar bahasa Inggris sambil membawa misi pendidikan dan kebudayaan di Indonesia.

“Saya sangat senang bisa datang ke Indonesia, banyak sekali tempat yang ingin saya kunjungi. Sejak pertama kali sampai di Gemolong, saya sudah tertarik dengan banyak hal, mulai dari orang-orangnya sampai makanannya,” jelasnya ketika berbincang dengan Solopos.com.

Kepala SMPN 1 Gemolong, Warjito, menjelaskan pada bakti sosial kali itu diserahkan 310 paket zakat fitrah berupa beras, dan lima kardus berisi pakaian layak pakai. “Kegiatan ini memang rutin dilakukan setahun dua kali, pada saat Ramadan untuk bayar zakat, juga pada saat ulang tahun sekolah,” jelasnya.

Mengenai bakti sosial yang diadakan hari itu, Selina mengapresiasi kegiatan tersebut sebagai upaya untuk menumbuhkan jiwa sosial dan menunjukkan bahwa semua orang memiliki kesempatan yang sama. “Bakti sosial dengan pembagian beras seperti ini menurut saya sangat baik, karena setiap orang bisa saling berbagi,” jelas calon mahasiswa Kedokteran itu.

Selina membandingkan dengan kegiatan serupa yang diselenggarakan di negara asalnya. Ia menjelaskan kegiatan sosial seperti ini pun dilakukan oleh organisasi-organisasi sosial di Jerman. “Biasanya ada organisasi yang mengelola dan menyediakan berbagai makanan untuk orang-orang yang membutuhkan,” paparnya.

Sebelum berangkat ke lokasi bakti sosial, Selina juga memperkenalkan diri di depan ratusan siswa SMPN 1 Gemolong. Dengan terbata-bata ia berusaha untuk memperkenalkan dirinya dalam bahasa indonesia. “Nama saya Selina, umur saya 19 tahun, saya suka bermain bola tangan seperti basket dan juga memainkan saksofon” jelasnya.

Tak jarang siswa-siswa tersenyum dan tertawa ketika mendengar logat atau ucapan Selina yang dianggap lucu, mereka juga bertepuk tangan sebagai salah satu bentuk apresiasi terhadap usaha Selina dalam berbahasa Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya